BATUI SELATAN, Luwuk Times.ID— Para agen penyalur bantuan pangan non tunai (BPNT) se Kecamatan Batui Selatan keluhkan suplier beras yang ditunjuk oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Pasalnya harga yang diberikan oleh lembaga dibawah naungan Kementrian Sosial itu kepada para agen seharga Rp10.400 perkilo. Begitu pula para agen telah mendapatkan suplier yang jauh lebih murah yaitu Rp9.800 per kilo.
Salah satu agen penyalur bantuan di kecamatan Batui Selatan yang enggan disebut namanya membenarkan keluhan tersebut.
Melalui pesan Whatsapp menyebutkan, para agen se Kecamatan Batui Selatan Sabtu (23/01) dikumpul oleh TKSK Batui Selatan. Selanjutnya para agen diarahkan untuk mengambil pada suplier yang sudah kerjasama dengan TKSK, baik itu dalam hal pengadaan beras, telur maupun daging ayam.
“Iya kami dikumpul dan dilarang ambil disuplier lain, kecuali suplier yang ditetapkan oleh TKSK”, ujarnya.
Camat Batui Selatan Made Barata mengaku tidak mengetahui jika TKSK ada ikut campur dalam hal suplier.
Sebab menurutnya jika berdasarkan pada pedoman BPNT, baik itu TKSK, pemerintah desa maupun pemerintah kecamatan tidak berhak untuk mengintervensi siapa yang menjadi suplier.
“Saya tidak mengetahui hal tersebut. Dan tidak boleh ada campur tangan. TKSK hanya memastikan bantuan tersalur”, kata Camat.
Sementara itu, koordinator BPNT Kabupaten Banggai Feri menekankan agar para agen dapat mandiri dalam hal pengadaan sembako. Dirinya berharap tidak ada pihak yang mengintervensi para agen dalam hal pengadaan sembako. Sebab menurutnya jelas dalam pedoman umum BPNT bahwa agen itu diberikan keleluarsaan dalam hal menyediakan suplier. *
(adi/yan)
Discussion about this post