Oleh: Karmila P. Lamadang
SINERGITAS dan kolaborasi merupakan elemen kunci dalam upaya meningkatkan mutu Pendidikan di berbagai tingkat. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, industri dan masyarakat, kolaborasi dapat menciptakan system pendidikan yang lebih relevan dan berkualitas.
Beberapa strategi kolaborasi yang dapat dilakukan. Pertama, pembangunan visi dan misi bersama, langkah awal dalam kolaborasi pendidikan adalah menyusun visi dan misi bersama.
Hal ini melibatkan dialog antara semua pihak terkait untuk mencapai tujuan pendidikan yang holistic dan relevan. Visi dan misi ini menjadi landasan filosofis yang mengarahkan semua pemangku kepentingan dalam mencapai tujuan bersama.
Kedua, pembentukan tim kerja; pembentukan tim kerja yang efektif sangat penting untuk menjalankan strategi kolanorasi. Tim ini bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk mengoptimalkan strategi yang telah ditetapkan.
Umpan balik dari evaluasi ini membantu memperbaiki rencana kerja dan meningkatkan akuntabilitas.
Ketiga, penggabungan sumber daya; kolaborasi memungkinkan penggabungan sumber daya dari berbagai sektor, yang berdampak positif pada kualitas Pendidikan. Misalnya, Lembaga Pendidikan dapat berkolaborasi dengan industry untuk menyediakan fasilitas dan tenaga pengajaran yang lebih baik.
Beberapa manfaat kolaborasi pendidikan. Pertama, meningkatkan kualitas pendidikan; dengan menggabungkan sumber daya dan kompetensi dari berbagai pihak, kolaborasi dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.
Kedua, relevansi kurikulum; kolaborasii dengan industri membantu menyesuaikan kurikulum agar lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga peserta didik lebih siap menghadapi tantangan setelah lulus.
Ketiga, peluang praktik dan magang; kerjasama antara lembaga pendidikan dan industri membuka peluang bagi peserta didik untuk melakukan praktik dan magang dalam meningkatkan keterampilan praktis mereka.
Keempat, pengembangan berkelanjutan, kolaborasi mendukung program-program pendidikan berkelanjutan yang memungkinkan pengembangan keterampilan secara terus menerus bagi para Pendidikan dan peserta didik.
Kelima, daya saing global. Melalui kolaborasi internasional, lembaga pendidikan dapat memperkaya kurikulum dan menghasilkan lulusan yang siap bersaing di tingkat global.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa kolaborasi dalam pendidikan bukan hanya sekedar kerjasam formal. Ia memerlukan komitmen dari semua pihak untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Sinergi antara pemerintah, lembaga pendidik, industri dan masyarakat adalah kunci untuk membangun system Pendidikan yang adaptif, responsive dan berkualitas tinggi.
Dengan pendekatan kolaboratif ini, diharapkan mutu pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat, menghasilkan generasi muda yang unggul dan siap menghadapi tantangan.
Dalam Rapat Koordinasi Daerah Tahap II Badan akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (BAN-PDM) Provinsi Sulawesi Tengah, dengan tema sinergi dan kolaborasi untuk meningkatkan mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah.
Membahas terkait bagaimana sinergitas antara Badan Akreditasi Provinsi dengan stakeholder atau pemangku kepentingan di kabupaten dan kota.
Mengutip dari pernyataan Nelson Mandela “Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia”, maka tugas pemerintah untuk mengasah senjata tersebut agar mampu mengubah dunia, melalui program dan kebijakan. *
Penulis adalah Anggota Badan Akreditasi Nasional Provinsi Sulawesi Tengah
Discussion about this post