LUWUK, Luwuk Times.ID – Ketidak akuran Herwin Yatim dan Syaifudin Muid dinilai berdampak tak baik terhadap pembinaan sepak bola di Kabupaten Banggai.
Pasalnya, Bupati Banggai dan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Banggai itu merupakan Ketua dan Sekretaris Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Banggai.
Dibanding cabang olahraga (cabor) lainnya, prestasi sepak bola Kabupaten Banggai tidak patut dibanggakan.
Pasca pekan olahraga provinsi (Porprov) se Sulteng di Kota Luwuk Kabupaten Banggai tahun 2006 lalu, tidak ada lagi prestasi menggembirakan yang ditorehkan para atlet sepak bola kita.
Terakhir Porprov di Kabupaten Parigi Moutong tahun 2019, skuad Babasal tidak lolos delapan besar.
Dengan tidak harmonisnya kedua petinggi di Askab PSSI Banggai ini, kecil harapan skuad Babasal mampu mengulang sukses menjadi runner up pada Porprov tahun 2006 lalu pada Porprov di Kabupaten Buol tahun 2022 mendatang.
Pemerhati sepak bola Kabupaten Banggai, Bachtiar Pasman tidak menampik rasa pesimistis itu. Anggota DPRD Banggai yang juga pendiri Club Simpong Putra ini malah membenarkannya.
Dimintai tanggapan, Jumat (19/03/2021), Om Tiar-sapaan politisi lalong asal PKB ini mengaku sangat berpengaruh terhadap eksistensi pembinaan sepak bola di Kabupaten Banggai sekaligus prestasi.
“Kalau Om Tiar melihat dan memperhatikan perseteruan/persoalan antara HY dan Pudin Muid dikaitkan dengan jabatan Ketua dan Sekretaris Askab PSSI, tidak ada masalah. Cuma karena HY salah seorang penentu kebijakan di Kabupaten Banggai sebagai seorang bupati, sudah pasti akan punya pengaruh yang sangat besar dalam pengembangan persepak bolaan di daerah ini,” katanya.
Seyogianya sambung mantan Kasat Pol PP Kabupaten Banggai ini, sebagai Ketua Askab PSSI, bisa saja diberikan kepada siapa saja yang siap dan bersedia untuk menjadi ketua. Yang jelas direspon dan harus punya dukungan yang luar biasa, tanpa ada intrik politik didalamnya.
Karena olahraga lanjut Om Tiar, tidak mengenal politik yang pada akhirnya semua kebijakan dalam pembinaan sepak bola senantiasa diintervensi dan dibawah-bawah karena politik praktis.
Bagi Om Tiar, keberadaan Pudin Muid sekarang berkapasitas selaku Sekretaris Askab PSSI, sudah pasti tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Dan kalaupun HY tetap sebagai ketua Askan PSSI, berarti sudah pasti Pudin Muid akan digantikannya.
“Cuma ya kita tungguh saja, karena setiap masa ada orang dan setiap orang ada masanya,” kata Om Tiar berilustrasi.
Inti dari statemen Om Tiar, ketika Ketua dan Sekretaris Askab PSSI Banggai tidak harmonis lagi, sehingga sangat berdampak tak baik terhadap pembinaan sepak bola. Dengan demikian prestasi akan nol besar. *
(yan)
Discussion about this post