Reporter Sofyan Labolo
LUWUK, Luwuk Times.ID – Dari 20 an cabang olahraga (cabor) yang berada di bawah naungan KONI Kabupaten Banggai, karate menjadi salah satunya cabor andalan daerah ini.
Sejumlah prestasi telah ditorehkan para atletnya. Tidak sebatas lokal ataupun tingkat regional. Prestasi karateka Banggai juga menembus pada level nasional dan internasional.
Capaian maksimal itu, tentu tidak lepas dari andil berbagai pihak. Termasuk diantaranya Ketua Pengkab Federasi Olahraga Karate do Indonesia (FORKI) Kabupaten Banggai.
Dalam kepengurusan Pengkab FORKI Banggai, jabatan ketua yang diemban Herwin Yatim (HY) telah berakhir, terhitung sejak tanggal 23 Mei 2021. Dengan demikian, baik jabatan ketua maupun komposisi kepengurusan lainnya sudah demisioner.
Belum terjadwal kapan akan dilaksanakannya musyawarah cabang. Menurut senior di cabor karate yang juga Ketua Harian Pengkab FORKI Banggai periode sebelumnya, Abd. Djalal Yunus, musyawarah cabang baru akan dilaksanakan menunggu momentum tepat.
Tidak bisa dipungkiri, kepemimpinan HY di FORKI Banggai selama dua periode, 2012-2016 dan 2016-2020, telah banyak melahirkan sederet prestasi bagi cabor beladiri yang satu ini.
Bicara pada level regional, Kabupaten Banggai disegani oleh kabupaten/kota lain di Sulteng.
Pada ajang pekan olahraga provinsi (Porprov) se Sulteng, para atlet kita langganan membawa banyak medali.
Porprov tahun 2010 di Kabupaten Tolitoli, duta karateka Babasal memborong 2 emas, 2 perak dan 5 perunggu.
Empat tahun kemudian atau di tahun 2014 di Kabupaten Poso, memboyong 1 emas, 3 perak dan 5 perunggu.
Prestasi spektakuler kembali ditorehkan di Porprov 2019 di Kabupaten Parigi Moutong dengan mengoleksi 4 emas, 3 perak dan 6 perunggu.
Tidak itu saja yang membawa nama harum Kabupaten Banggai.
Tahun 2010, salah satu atlet FORKI Banggai menyabet gelar juara I pada kejuaraan nasional (Kejurnas) Piala Mendagri di Makassar. Bahkan atas prestasi itu, Banggai menjadi duta Indonesia pada kejuaaran Asia Karate Feseration (AKF) dan meraih medali perunggu.
Tahun 2011, atlet kita pernah meraih medali perak Kejurnas antar kota se Indonesia. Tahun 2012, satu-satunya atlet karate Sulteng yang lolos pada PON di Provinsi Riau adalah atlet dari Kabupaten Banggai.
Tahun 2016 sukses meraih medali perunggu pada Piala Kasad di Jambi dan medali perak serta perunggu pada PON 2016 di Provinsi Jawa Barat.
Di tahun 2017 meraih medali perak pada POPNAS di Semarang dan meraih medali perunggu piala Panglima di Jakarta. Di tahun 2018 meraih medali perunggu pada kejuaraan Asia Shotokan di Jakarta.
Prestasi berskala nasional dan internasional itu, belum termasuk beberapa prestasi yang telah diukir atlet Banggai pada tingkatan regional lainnya.
Tidak sekadar karate menjadi cabor andalan Kabupaten Banggai. Tapi untuk skala Sulteng, cabor karate Banggai menjadi baramoter prestasi buat kabupaten/kota lainnya di Sulteng.
Karena prestasi terbaik dari tahun ke tahun sampai pada tingkatan nasional, selalu ditorehkan atlet daerah ini.
Nah, sudah pasti hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kepengurusan FORKI Banggai kedepan. Apakah mampu mempertahankan, bahkan menambah prestasi, ataukah akan menurun.
Keperkasaan Pengkab FORKI Banggai akan tergantung siapa nantinya Ketua Umum baru, pasca HY yang menahkodai cabor ini selama dua periode.
Kita tunggu saja apa hasil musyawarah cabang Pengkab FORKI Banggai. *
PRESTASI DI PORPROV
2010 di Tolitoli: 2 emas, 2 perak, 5 perunggu
2014 di Poso: 1 emas, 3 perak, 5 perunggu
2019 di Parigi Moutung: 4 emas, 3 perak, 6 perunggu
Discussion about this post