Kota harus dapat mendayagunakan data dan teknologi digital untuk membuat kebijakan yang lebih baik dan memperbaiki kualitas hidup masyarakatnya. Dari situ, program Gerakan Menuju Kota Cerdas hadir untuk memperjelas konsep dan pengimplementasian smart city di penjuru wilayah Indonesia.
Menkominfo mengatakan, sudah banyak contoh kota-kota di dunia yang berhasil menerapkan kerangka pengembangan smart city sebagai solusi dari permasalahan urban yang mereka hadapi.
Dia mencontohkan Kota Jinan di Tiongkok yang meluncurkan “Jinan traffic brain”, sebuah manajemen transportasi cerdas yang secara real-time mampu memengaruhi rambu lalu lintas, menganalisis secara rinci perilaku pengendara, dan menilai kepadatan lalu lintas. Data-data tersebut tentu saja sangat membantu dalam mengambil kebijakan lalu lintas yang tepat.
Menkominfo juga melaporkan, sejak 2017 hingga 2021, Kementeriannyatelah mendampingi dan melakukan asistensi kepada 141 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Meski begitu, Johnny mengakui, pendampingan dan asistensi saja tidak cukup. Keberhasilan penerapan smart city, menurutnya, sangat ditentukan oleh kebijakan dan partisipasi aktif dari kepala daerah. “Pendampingan dan asistensi tidaklah cukup apabila willingnes serta kebijakan dari Pemerintah Daerah masih belum optimal,” terangnya.
Respon Amirudin
Sementara itu, dari Ruang Rapat Khusus Kantor Bupati Banggai, sesaat setelah mendengarkan sambutan Menkominfo dan menandatangani MoU, Bupati Banggai Amirudin bersama wakilnya Furqanuddin Masulili serta Kepala Dinas Kominfo, Statistik, dan Persandian Kabupaten Banggai, Hasanuddin Idris, menyatakan keseriusannya mewujudkan program tersebut.
“InsyaAllah apa yang telah menjadi komitmen bersama, akan kita laksanakan dengan sebaik-baiknya. Sehingga implementasi Gerakan Menuju Kota Cerdas tahun 2022 sesegera mungkin dapat kita wujudkan di Kabupaten Banggai,” ujar Bupati Amirudin. *
(Tim Liputan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kabupaten Banggai)
Discussion about this post