Sofyan Labolo – Luwuk Times
LUWUK— Kabupaten Banggai bakal menambah maskapai penerbangan. Bahkan fasilitas umum itu berupa bandar udara perairan.
Salah satu program Bupati Banggai H. Amirudin itu mendapat respons Komisi 3 DPRD Banggai, dengan menggelar kunjungan kerja ke Denpasar, Bali, Rabu (13/10/2021).
Mereka menemui Otoritas Bandara Wilayah 4 Ngurah Rai Bali, dan maskapai PT Travira Air.
Dampak Ekonomi
Anggota Komisi III DPRD Banggai, Irwanto Kulap kepada sejumlah wartawan Kamis (14/10) berujar, maskapai ini memiliki pesawat amfibi yang bisa landing dan takeoff di permukaan air maupun di darat. Seperti yang ada di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
“Keinginan Pemerintah Kabupaten Banggai ini harus kita sahuti dengan baik karena dampak ekonomi akan kita dapatkan,” kata Irwanto Kulap.
Dia menjelaskan, daerah ini menjadi tujuan investasi, baik migas maupun nonmigas. Apalagi ditunjang oleh daerah-daerah yang juga memiliki potensi kekayaan alam.
Seperti di Kabupaten Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Morowali, Morowali Utara, dan Tojo Unauna.
Belum lagi daerah ini memiliki objek wisata yang masuk dalam kalender nasional.
Olehnya itu, kata Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Banggai ini, perlu adanya transportasi yang memadai. Terutama untuk mengkoneksivitaskan dengan Bandara Syukuran Aminuddin Amir Luwuk di Desa Bubung, Kecamatan Luwuk Selatan.
“Maka pesawat amfibi ini adalah solusi koneksivitas dengan daerah-daerah tadi,” kata wakil rakyat asal dapil II ini.
Untuk langkah awal, pesawat ini untuk carteran para investor yang ada di daerah ujung timur Sulawesi ini. Selanjutnya ke depan bisa menjadi pesawat komersil.
Tahun 2022
Masih dengan komentar Sekretaris DPD Partai Golkar Banggai, program Pemkab Banggai ini terkoneksi dengan program Kementerian Perhubungan RI yang akan membangun waterbase dan seaplane atau Bandar Udara Perairan.
Rencanannya program ini action 2022 mendatang.
“Peluang ini kita harus tangkap,” kata Irwanto.
Ada beberapa syarat yang disampaikan Otoritas Bandara Ngurah Rai Bali.
Pemkab Banggai harus menyiapkan lokasi, feasibility study, dan beberapa syarat teknis lainnya.
Irwanto membeberkan, keuntungan bagi daerah tentunya akan menjadikan Kabupaten Banggai sebagai sentra ekonomi di ujung timur Sulawesi.
Begitu pula akan menjadi transit dari daerah-daerah yang dikoneksivitaskan. *
Baca juga: SIA Cabor Dibuka, Tim Amirudin Akan Menjamu Atlet PSTI
Discussion about this post