BANGGAI, Luwuk Times— Senin pagi 10 Juni 2024, beberapa kawasan pemukiman penduduk terdampak limpasan material batu dan tanah akibat banjir. Itu setelah Kota Luwuk diguyur hujan lebat.
Akibat dari material yang tergerus air hujan yang lebat, berdampak pada beberapa pemukiman penduduk. Termasuk di kompleks STM, kawasan Bukit Halimun Luwuk.
Sebagai OPD teknis, Dinas PUPR Kabupaten Banggai menyiapkan langkah antisipasi, mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang.
Kepala Dinas PUPR Banggai, Dewa Supatriagama, mengatakan, banjir material yang terjadi di kompleks STM Luwuk merupakan alarm bagi kawasan Bukit Halimun Luwuk.
Dewa Suptriagama, mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya untuk mengantisipasi tingkat keparahan banjir, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Kawasan Bukit Halimun Luwuk merupakan kawasan pusat pemerintahan Kabupaten Banggai.
Pembangunan di kawasan perkantoran maupun pemukiman di lokasi yang sebelumnya lahan perkebunan warga ini cukup masif dalam beberapa tahun terakhir.
Hanya saja, sejak dibuka kawasan dan mulai dibangun di era Bupati Banggai, Ma’mun Amir, kawasan ini belum memiliki saluran drainase yang memadai dan terhubung ke laut.
Pembangunan perkantoran berjalan seiring dengan pemukiman yang tumbuh bak jamur di musim hujan.
Hal ini yang menurut Dewa Supatriagama akan disikapi.
Sebab, kawasan Bukit Halimun sebelumnya tidak pernah kebanjiran.
PUPR Banggai, kata dia, akan mengalokasikan anggaran untuk desain drainase kawasan Bukit Halimun tahun 2025.
“Setelahnya secara simultan drainasenya akan dibangun, namun desain dan perencanaan akan dilakukan terlebih dahulu, tahun depan,” katanya.
Ia berharap pembangunan drainase di kawasan Bukit Halimun Luwuk akan dilakukan secara komprehensif, agar tidak berdampak pada pemukiman penduduk di bawah.
Untuk penanganan jangka pendek, dalam satu dua pekan ke depan, pihaknya bersama instansi terkait akan melakukan pengerukan endapan lumpur di saluran drainase yang berada di lingkungan pemukiman penduduk. *
Discussion about this post