BANGKEP — Calon Bupati Banggai Kepulauan (Bangkep) Sugianto Tamoreka mengaku prihatin terhadap penanganan stunting. Pasalnya, biaya operasional lebih besar, dibanding anggaran yang langsung diberikan kepada ibu hamil dan bayi.
Keprihatinan ini secara tegas disampaikan Cabup Bangkep nomor urut 4 ini pada debat kandidat perdana Pilkada Bangkep, Rabu (30/10/2024) tadi malam.
“Saya prihatin dengan penanganan stunting di Bangkep. Biaya operasional lebih besar ketimbang anggaran yang dikucurkan untuk ibu hamil dan bayi,” kata Sugianto.
Bayangkan saja sambung Sugianto, biaya operasional mencapai 80 persen. Sedangkan biaya yang dialokasikan kepada ibu hamil dan anak hanya 20 persen.
“Harus dirubah pola ini. Anggaran untuk ibu hamil dan anak-anak yang 80 persen. Sisanya 20 persen untuk operasional,” kata Sugianto.
Tak sekadar mengkritik, pada debat kandidat yang dipandu Andi Munafri malam itu, Sugianto menawarkan solusi.
“Jika insya Allah saya terpilih sebagai Bupati Bangkep, saya siap menjadi ayah angkat stunting,” tegasnya.
Cabup Bangkep Rusli Moidady tak menepis bahwa penanganan stuntin di Bangkep belum begitu maksimal. Butuh edukasi lebih massif kepada masyarakat.
“Penanganan stunting di Bangkep masih butuh edukasi kepada masyarakat. Dibentuk tim percepatan penurunan stunting dengan melibatkan semua sektor,” kata Rusli.
Tapi soal anggaran operasional yang tembus 80 persen, Rusli menyanggahnya.
“Anggaran 80 persen untuk jalan-jalan itu tidak tepat. Upaya Pemda sudah baik. Meski penurunan belum maksimal,” kata Rusli. *
Reporter Sofyan Labolo
Discussion about this post