Begitu pula dengan perkebunan. Kabupaten Banggai mempunyai kelapa dalam yang lebih tinggi dari Provinsi Sulawesi Utara.
Sumber daya alam kelautan yang meilmpah. Dengan panjang garis pantai 613,25 Km, Banggai termasuk penghasil minyak dan gas terbesar di Sulawesi.
“Kita punya berbagai macam potensi mineral logam. Diantaranya nikel dan LTJ,” kata Bupati Amirudin.
Ia juga menyampaikan berbagai harapannya melalui penandatanganan NKS ini.
Dengan NKS bersama BRIN, harapan Bupati Banggai, sejumlah potensi di daerah dapat dioptimalkan pemanfaatannya melalui Bantuan Riset dari BRIN.
Karena daerah ini punya keterbatasan sumber daya manusia dengan kualifikasi periset di Pemerintah Daerah.
Oleh karena itu melalui hasil riset dan penerapan teknologi dari BRIN pada sektor perikanan, para nelayan tidak lagi mencari ikan, tetapi menangkap ikan.
Sehingga terjadi peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan untuk para nelayan di Kabupaten Banggai.
Pada sektor pertanian dan perkebunan, terdapat pengwilayahan komoditas untuk mengoptimalkan hasil produksi pertanian dan perkebunan.
Termasuk adanya diversifikasi produk pertanian dan perkebunan.
Selanjutnya sektor Migas. Melalui hasil riset dapat diperoleh banyak informasi pemanfaatan limbah gas yang terbuang untuk dimanfaatkan oleh daerah.
Gayung bersambut. Setelah mendengarkan harapan yang disampaikan Bupati Banggai, Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah Badan Riset dan Inovasi Nasional Yopi langsung menginstruksikan Direktur Fasilitasi dan Pemantauan Riset dan Inovasi Daerah, Dr. Ir. Lukman Salahuddin, M.Sc, untuk menindaklanjuti pemanfaatan limbah gas di Kabupaten Banggai, untuk berkoordinasi dengan Badan Riset dan Inofasi Daerah Kabupaten Banggai.
Selain pemanfaatan Gas, Kepala Organisasi Riset (OR) Pengindraan Jarak Jauh akan berkunjung ke Kabupaten Banggai dalam rangka pengembangan peta citra satelit pemanfaatan kawasan perikanan tangkap di Kabupaten Banggai. *
DKISP Banggai
Discussion about this post