“Sampai mendekati pemberangkatan jika tidak ada anggaran, maka siap-siap ke DPRD,” ujar Helmy.
Sementara itu Sekretaris Umum FASI Sulteng yang juga Ketua Umum KONI Donggala Asgaf Umar, menanggapi masalah tidak ada anggaran untuk BK PON ini baru pertama kali di KONI Sulteng.
Sebelumnya tidak ada persoalan tidak ada anggaran sebelum dana Hibah KONI Sulteng masuk ke Dispora pada tahun 2021. Waktu itu anggaran KONI Sulteng dari BPKAD langsung ke rekening KONI Sulteng.
Ini Tragis
Menurut Asgaf, tugas KONI adalah membina olahraga prestasi, sedangkan tugas Pemda melalui Dispora adalah menyiapkan anggaran sesuai dengan proposal yang ada.
“Kalau tidak ada sangat tragis, masak tidak ada anggaran. Tidak boleh tidak ada. Tugas KONI mengirimkan atletnya BK PON apapun caranya, harus membangun komunikasi dengan pemerintah daerah. Harusnya akhir tahun itu sudah komunikasi dengan gubernur dan DPRD,” ujar Asgaf.
FASI akan memberangkatkan sekitar 28 atlet displin paralayang dan paramotor. FASI menargetkan pada BK PON yang digelar September 2023 nanti bisa meloloskan atletnya dan sekaligus meraih medali emas.
“Kami usulkan anggaran Rp200 jutaan. Itu sudah pas,” kata Asgaf.
Ia juga menambahkan, “Kalau tidak ada sangat tragis, masak tidak ada anggaran. Tidak boleh tidak ada. Tugas KONI mengirimkan atletnya BK PON apapun caranya, harus membangun komunikasi dengan pemerintah daerah. Harusnya akhir tahun itu sudah komunikasi dengan gubernur dan DPRD,” ujar kata ketua Umum Pengurus Pusat Paralayang Indonesia. *
Bar
Discussion about this post