Reporter Naser Kantu
Gelaran Tiga Tahunan tersebut, dihadiri Ketua IDI Sulawesi Tengah dr. Muh. Akbar M.Kes, yang diwakili Bidang Organisasi dr. Budiyanto Uda’a Sp.KFR, Ketua IDI Banggai dr. Ernita Kamindang Sp.PD., Kepala Dinas Kesehatan Kab. Banggai dr. I Wayan Swartika M.E., Direkturs RSUD Luwuk dr. Yusran Kasim M.E., Kepala DP2P3AKB Dr. dr. Anang S. Otoluwa, Kepala BSI, Bank Mandiri, BPJS Kesehatan, Forkopimda, Inspektur Inspektorat Kabupaten Banggai dan organisi profesi kesehatan lainnya.
Sebanyak 100 lebih peserta terlibat dalam Muscab ke V Tahun 2022, yang terangkaikan dengan Seminar Kesehatan.
Dalam laporan ketua panitia yang disampaikan dr. Afriani Djibran, IDI Banggai menggelar bakti sosial berupa pengobatan gratis yang menyasar 500 lebih warga Kabupaten Banggai.
dr. Budiyanto Uda’a Sp.KFR mewakili Ketua IDI Sulawesi Tengah mengatakan
Musyawarah Cabang merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di tingkat cabang, yang wajib diikuti oleh seluruh anggota IDI Cabang dan dilaksanakan setiap 3 tahun.
Beberapa agenda musyawarah Cabang sebagaimana diatur dalam ART IDI adalah menilai pertanggungjawaban pengurus sebelumnya, membahas rekomendasi program kerja, rekomendasi perubahan AD/ART, dan diakhiri dengan pemilihan ketua Baru. Adapun masa bakti ketua IDI Cabang adalah 3 tahun dan maksimal menjabat 2 periode.
IDI hadir di tengah masyarakat, kata dr. Budiyanto Uda’a sebagai wadah bagi para dokter di Indonesia, untuk memastikan tersedianya dokter yang professional, legal, dan memenuhi semua aspek yang dipersyaratkan dalam perundang-undangan.
Kebutuhan dokter saat ini di Indonesia, disebutkannya, tidak dibarengi dengan jumlah dokter yang dihasilkan dari universitas.
“Belum lagi penyebarannya yang tidak merata sehingga menimbulkan kesenjangan tenaga dokter di beberapa wilayah negara Republik Indonesia,” ucap Sekretaris IDI Banggai ini, membacakan sambutan.
Data Kemenkes per 31 Desember 2020, jumlah dokter di Indonesia 123.691 orang, dengan sebaran terbesar sekitar 57,63% di pulau Jawa.
Sementara di Sulawesi Tengah sendiri, dari data Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2021, rasio dokter umum saat ini adalah 29 per 100.000 penduduk, masih rendah dari target yaitu 45 per 100.000 penduduk.
Lebih lanjut, dijelaskannya, permasalahan distribusi dokter tidak hanya pada kuantitas, tetapi menyangkut beberapa hal, antara lain kesenjangan kesejahteraan dalam hal ini pendapatan dimana masih ada dokter yang bekerja di daerah terpencil pendapatannya dibawah standar kelayakan, perlindungan hukum yang tidak jelas dari institusi tempat berkerja.
Dimana sebagian besar institusi tidak prepare menyiapkan pendampingan hukum bagi para dokter sehingga Ketika timbul masalah terkadang dokter yang terlibat harus mencari sendiri pendampingan hukum dari pihak luar, atau ketidakpastian dalam pemenuhan kesempatan keilmuan berkelanjutan dimana setiap dokter setiap tahunnya diwajibkan mengumpulkan minimal 50 SKP setiap tahunnya.
Salah satu kegiatan dalam memenuhi kebutuhan SKP tersebut adalah melalui seminar Kesehatan yang dilakukan saat ini.
Komitmen Pemda Banggai
Melihat komitmen dari Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai, IDI Sulteng kata dia, optimis Insya Allah berbagai masalah tersebut bisa teratasi dengan baik di Kabupaten Banggai.
“Kami juga berharap semua elemen di Pemerintah Kabupaten Banggal mendukung perjuangan IDI dan seluruh organisasi Profesi Kesehatan dalam menolak RUU Omnibuslaw Kesehatan, karena sesungguhnya sesuai kajian dari IDI, bahwa RUU omnibuslaw Kesehatan tersebut justru lebih banyak merugikan masyarakat dalam mendapat pemenuhan Kesehatan,” ungkapnya.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada pengurus IDI Cabang Banggal Bersama jajaran panitia yang telah bekerja keras hingga terselenggaranya Musyawarah Cabang IDI Cabang ke 5 ini. Selamat melaksanakan musyawarah, semoga berjalan lancar Satu IDI, Terus Maju,” tutupnya.
Ketua IDI Banggai dr. Ernita Kamindang Sp.PD, menyampaikan harapannya semoga Pemda Banggai memperhatikan peningkatan kualitas dan kesejahteraan para dokter.
IDI Banggai, kata dr. Ernita, juga berkomitmen terhadap tercapainya visi misi pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Banggai Amirudin Tamoreka-Furqanudin Masulili.
Bupati Banggai Ir. H. Amirudin dalam sambutan penutup, mengapresiasi pelaksanaan Muscab ke V IDI Banggai, kehadiran IDI Banggai dikatakannya turut menyukseskan visi misi ATFM, khususnya di bidang kesehatan.
Bupati berharap, kedepannya dalam penyelenggaraan Muscab, IDI Banggai memberikan seminar kesehatan kepada masyarakat umum.
Bupati Amirudin, juga menyarankan, disetiap fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, tersedia ruangan khusus untuk konsultasi kesehatan.
Sehingga, masyarakat menyadari betapa pentingnya mencegah penyakit, bukan hanya mengobati.
Pembukaan Muscab ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Banggai Ir. H. Amirudin M.M., dan penyerahan plakat dari Ketua IDI Banggai kepada Bupati Banggai. *
Discussion about this post