Reporter Sofyan Labolo
LUWUK, Luwuk Times.ID – Wacana calon Sekretaris Kabupaten (Sekab) Banggai mulai menggelinding. Pada pemerintahan baru, Amirudin Tamoreka-Furqanudin Masulili (AT-FM), sosok muda energik disebut-sebut layak menggantikan Abdullah Ali sebagai panglima ASN. Figur itu adalah Risnandar Mahiwa.
Lantas bagaimana respon Nandar-sapaan Risnandar Mahiwa yang saat ini menjabat sebagai Kabag Umum Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri terkait bursa calon Sekab Banggai?
Dikonfirmasi Luwuk Times, Selasa (22/06) tadi malam, Nandar memberi apresiasi terhadap aspirasi itu.
“Terima kasih kepada teman-teman atas wacana itu. Bagi saya itu hal biasa dalam birokrasi,” kata Nandar.
Bagi mantan Lurah Soho Kecamatan Luwuk ini, tak hanya wacana, tapi lebih dari itu, dirinya pernah mendapat tawaran untuk menduduki jabatan Sekab.
“Bukan baru kali ini. Saya pernah ditawarkan juga menjadi Sekab di salah satu kabupaten. Tapi saya tolak. Termasuk tawaran menjabat salah satu jabatan di Pemprov Sulteng. Saya juga tidak memberi sinyal,” kata Nandar.
Menyangkut wacana untuk menjadi Sekab Banggai menurut Nandar dirinya belum layak. Ada beberapa alasan disampaikannya.
“Banyak Kepala Dinas yang lebih senior di Banggai. Lagi pula saya tidak berjuang secara langsung terhadap kemenangan AT-FM atau memiliki kontribusi dalam hal politik di pilkada Banggai 2020,” kata Nandar.
Itu artinya pertegas Nandar bahwa dirinya lebih memilih berkarir di pusat, sekaligus untuk mengawal pemerintahan Kabupaten Banggai.
“Intinya saya mengawal tanah Babasal dari tanah Betawi,” tegas Nandar.
Satu hal juga dipertegas Nandar. Kata dia, usulan Sekkab itu menjadi kewenangan Bupati dan Wabup Banggai.
“Jadi sebagai ASN bekerja saja. Jangan menggiring pemikiran pemangku kepentingan dimaksud. Karena mereka berdua (AT-FM) pasti sudah ada para calon kandidat yang selama ini dipantau dari masa kampanye sampai pelantikan jadi KDH dan WKDH,” kata Nandar.
BERKARIR DI PUSAT
Sementara itu, pemuda Tompotika, Sutrisno Durant mengapresiasi wacana pencalonan Sekab Banggai dengan mengakomodir nama Nandar di dalamnya.
“Sebagai Pemuda Tompotika saya tidak menolak wacana itu. Bahkan berterima kasih jika saudara kami dan generasi kami, dimasukkan dalam bursa calon Sekab Banggai, meski masih dalam bentuk wacana,” kata dia.
Akan tetapi sambung Atureks-sapaannya, wacana ini sangat politis. Sehingga saran dia, sebaiknya Nandar tetap berkarir di Kemendagri, sehingga yang bersangkutan bisa menjadi perwakilan Babasal di pusat. *
Discussion about this post