ADVERTISEMENT
Luwuk

Ini Strategi Bulog Luwuk Tekan Inflasi, Dinas Ketapang Banggai Apresiasi

633
×

Ini Strategi Bulog Luwuk Tekan Inflasi, Dinas Ketapang Banggai Apresiasi

Sebarkan artikel ini
Penulis: Sofyan Labolo
Bulog Luwuk dan Dinas Ketapang Kabupaten Banggai kolaborasi tekan inflasi dengan menerapkan gerakan SIGAP SPHP. (Foto-Foto: Dinas Ketapang Banggai untuk Luwuk Times)

LUWUK TIMES, Luwuk — Pemda Banggai terus berupaya menekan angka inflasi. Salah satunya komoditi beras. Bulog Luwuk punya strategi jitu dalam menekan inflasi. Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Banggai pun memberi apresiasi terhadap konsep jitu tersebut.

Konsep itu bernama Gerakan SIGAP SPHP. Yang berarti siap jaga harga pasar dengan stabilisasi pasokan dan harga pangan beras.

Dalam menerapkan konsep itu, Bulog Luwuk dan Dinas Ketapang, berkolaboras di Pasar Simpong pada Selasa 28 Agustus 2023.

“Ini sebagai tindak lanjut dari program Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional. Dan ini tentu saja berangkat dari antisipasi keberlanjutan untuk langkah bersama tangani antisipasi harga beras yang cenderung naik,” kata Kadis Ketapang Kabupaten Banggai, Alfian Djibran.

Baca:  Anniversary ke 1, Doa Anak Yatim untuk Luwuk Times

Untuk model yang diterapkan tambah Alfian adalah memberi keringanan kepada para pengecer, dengan memasok harga beras murah medium Rp 8.300 dari Bulog. Bisa dipasarkan dengan harga maksimal Rp 9.450.

Bagi Alfian, hal ini sangat membantu para penjual untuk mendapatkan keuntungan. Dan pada saat yang sama, masyarakat dapat membeli beras sesuai harga maksimal.

Hanya saja para pengecer harus mematuhi ketentuan, yakni tidak boleh menjual beras harga maksimum. Dan tidak boleh beras SPHP ini di jual ke luar daerah.

“Saat kami turun lapangan. Sudah ada 7 pengecer di pasar yang mau bekerjasama,” jelas Alfian.

Baca:  Muswil KKSS Sulteng di Luwuk Alot, Haji Tjabani Ungguli 2 Pesaing

Dibatasi 2 Ton

Bulog Luwuk dan Dinas Ketapang Kabupaten Banggai kolaborasi tekan inflasi dengan menerapkan gerakan SIGAP SPHP. (Foto-Foto: Dinas Ketapang Banggai untuk Luwuk Times)

Sementara itu, Kepala Bulog Luwuk Chandra menjelaskan, penyaluran beras SPHP atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, merupakan antisipasi terhadap adanya gejala kenaikan harga beras.

Setiap pengecer dibatasi 2 ton. Dan gerakan ini kata Chandra dimasifkan, setiap minggu pengecer mendapat pasokan 4 kali.

“Jadi mendapat 500 kg. Untuk sementara pengecer pasar Simpong yang sudah kita layani ada 7 agen,” kata Chandra.

Beras SPHP ini tambah Kepala Bulog Luwuk, berkualitas medium. Dan bisa didapat warga sesuai harga eceran tertinggi atau HET Rp 9.450 per kilogram dengan penjualan kemasan 5 kilogram. *