INKANAS Tompotika Karate Club (TKC) Nusagriya. Begitu nama rantingnya. Tempat latihannya sederhana. Hanya berukuran 10×18 meter dan tanpa atap. Tak ada yang sangka, dari bekas kebun pisang inilah tercipta lumbung karateka Banggai.
Reporter Sofyan Labolo
BUKAN tanpa alasan, Sensei Jurtan Latuba, SE, M.Si berinisiatif membangun ranting yang beralamat BTN Nusagriya Kelurahan Kilongan Kecamatan Luwuk Utara Kabupaten Banggai ini.
Selain animo warga sekitar cukup besar juga anaknya mendorong Jurtan membangun ranting.
“Itu yang membuat saya terinspirasi membangun ranting Inkanas TKC Nusagriya ini,” kata Jurtan kepada Luwuk Times, Sabtu (02/07/2022) tadi malam.
Pada cabang olahraga (cabor) karate, Jurtan bukanlah orang baru. Panesahat TKC Nusagriya yang kini menyandang sabuk hitam Dan V ini, telah banyak menorehkan prestasi.
Ia pernah menjuarai Kejurda se Sulselra (Sulawesi Selatan Tenggara) baik kelas kata perorangan maupun beregu. Kejurda Forki Sulsel juga kata perorangan dan beregu.
Jurtan pernah tampil pada kejuaraan antar perguruan tinggi, juara I Porda Sulsel, juara nasional kata beregu dan ikut Pelatnas persiapan kejuaraan di Sidney Australia.
Soal mengapa tidak memperkuat kontingen Sulteng, jawaban Jurtan simple, “kebetulan saat itu saya kuliah di Makassar”.
HISTORIS
Saat wawancara, Jurtan tak sendiri. Ia bersama Ketua dan Sekretaris Inkanas TKC Nusagriya, yakni Juli Husnawan Imam dan Supardi Putala. Ketiganya berkesempatan menceritakan historis berdirinya TKC Nusagriya.
Awalnya ranting yang kini telah dihuni hampir 50 kohai atau anggota ini, merupakan lahan kebun pisang.
Berangkat dari keterpanggilan memajukan cabor karate, sehingga Jurtan sebagai pemilik lahan, rela menebang puluhan pohon pisang yang sudah tiga tahun ditanaminya.
“Dulunya disini kebun pisang sepatu dan lowe. Saya sempat sedih ketika menebangnya,” kata Jurtan.
Inkanas TKC Nusagriya resmi menggelar latihan pada Maret 2011. Kala itu sekitar 30-an anggota.
Sekalipun lantainya sudah di cor, namun masih dalam kondisi miring. Bahkan saat itu belum memiliki matras.
Antusias para orang tua atlet menjadi penyemangat buat Jurtan dalam mengembangkan rantingnya itu. Dari hasil swadaya itulah sehingga TKC Nusagriya kini memiliki beberapa matras.
“Sejak tahun 2016 kami sudah punya matras. Itupun dari bantuan para orang tua atlet,” ucap Jurtan.
PRESTASI
Sekalipun belum terbilang refresentatif, menyusul ranting ini tak beratap, sehingga ketika hujan latihan harus bubar, namun tidak menyurutkan semangat para pengelola, termasuk para atletnya.
Faktanya, sederet karateka masa depan Kabupaten Banggai lahir dari ranting eks kebun pisang tersebut.
Pada kejuaraan karate Wadokai Day di Kota Palu, dari 15 medali yang direbut tim Forki Banggai, sebanyak 9 medali atau 60 persennya berasal dari karateka Inkanas TKC Nusagriya.
Kesembilan medali itu masing-masing, emas Serda Muh. Algifari Daud, Rafi Arya Manihia dan Juan Richard Ratag. Perak, Masje, Arya Risky Ramadhan (2 medali) dan Roji Riwanullah. Sedang perunggu Rifaldi Igirisa dan Vanesa Lamusu.
Kesuksesan ini tentu tidak lepas dari andil Ketua Umum Inkanas Banggai yang juga Kapolres Banggai AKBP Yoga Priyahutama. Dan hal itu diakui Jurtan, Juli dan Supardi.
“Iya benar, keberhasilan kami ini tidak lepas dari kontribusi luar biasa dari Ketum Inkanas Banggai AKBP Yoga Priyahutama,” ucap mereka.
Pekan olahraga kabupaten (Porkab) Banggai tahun 2018 lalu, Kecamatan Luwuk Utara keluar sebagai juara umum pada cabor karate. Itu menjadi bagian dari kontribusi ranting ini.
Bahkan setiap tahun, TKC langganan melahirkan atlet mulai dari O2SN, Popda hingga Popnas.
Sejak tahun 2011 sampai dengan 2022, ranting ini telah menelorkan sebanyak 18 karateka penyandang sabuk hitam, yakni Dan 1 dan Dan 2.
Sebagai lumbung karateka, ranting ini memprogramkan training center (TC) jangka panjang, dengan menyiapkan 12 atlet untuk mengikuti beragam kejuaraan baik daerah maupun luar daerah.
Dan untuk Porprov IX Sulteng Nopember mendatang, Jurtan Cs siap mendistribusikan 10 atlet binaannya memperkuat duta olahraga Banggai. Mulai dari usia dini sampai senior.
LATIHAN
Dalam seminggu, ranting yang pernah menghadirkan Majelis Tinggi Dewan Guru Inkanas Shihan Bagus Ellan Dan 8 serta anggota Dewan Guru Sensei Ir Mursalim Badoo alias Kinkong Dan 6 ini, menggelar latihan sebanyak 3 kali. Yakni Selasa, Kamis dan Sabtu.
Khusus hari Sabtu merupakan program latihan presrasi. Para kohai nya pun beragam umur. Mulai dari SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
Sebagai bentuk apresiasi kepada para orang tua atas dukungan terhadap ranting yang kini berusia 11 tahun, Jurtan memprogramkan latihan khusus bagi para orang tua atlet.
“Ini bentuk respons kami kepada para orang tua atlet. Karena tanpa sokongan mereka, Inkanas TKC Nusagriya mustahil eksis sampai detik ini,” pungkasnya. *
Discussion about this post