Wilayah itu warganya dominan petani. Mereka butuh jalan kantong produksi untuk membuka akses ke kebun atau daerah KAT.
Kedua sektor pendidikan. Mereka membutuhkan rumah guru. Karena selama ini para tenaga pendidik di desa Batu Tanda tidak punya rumah.
Termasuk pendidikan anak usia dini (PAUD). Sedikitnya ada 40 siswa PAUD menginginkan alat permainan (AP).
Warga juga disana membutuhkan alat transportasi. Karena dari desa itu ke jalan poros sekitar 25 km. Belum lagi kondisi jalannya rusak.
Warga desa Batu Tanda dihuni sebanyak 105 kepala keluarga atau sekitar 300-an jiwa. Mereka saat ini lebih memilih tinggal di dalam kebun. Sehingga butuh akses jalan.
“Dari kebun saja menuju ke sekolah jarak tempuh 3 kilometer,” kata Irwanto.
Aspirasi lainnya sebut Irwanto, membutuhkan rumah layak huni. Dengan begitu, warga yang tinggal dalam kebun bisa turun dan masuk ke wilayah dusun.
“Ini sudah mereka usulkan. Tapi belum ada respon dari Dinsos. Mereka butuh 40 unit rumah layak huni. Minimal langkah awal yang bisa terbangun 10 unit. Yah, secara bertahap,” kata Irwanto. *
Discussion about this post