LUWUK TIMES— Prediksi sebagian besar pegiat dan pemerhati olahraga di Sulawesi Tengah (Sulteng), Muhammad Fathur Razaq akan terpilih secara aklamasi pada musyawarah olahraga provinsi (Musorprov) XII KONI Sulteng tahun 2025, terbukti.
Perkiraan Fathur Razaq, putra gubernur Sulteng, bakal “menakhodai” KONI Sulteng, masa bhakti 2025-2029 sudah tergambar sebelum musyawarah olahraga provinsi (Musorprov) XII KONI Sulteng digelar.
Saat mengembalikan formulir pendaftaran ke tim penjaringan dan penyaringan (TPP), Fathur didukung 11 KONI kabupaten/kota dan 22 pengurus provinsi (pengprov) cabang olahraga (cabor).
Dukungan itu nyaris bulat dan membuat tidak ada lagi ruang bagi calon Ketua Umum (ketum) lain, untuk mendapat dukungan “bertanding” pada Musorprov XII KONI Sulteng 2025.
Musorprov XII KONI Sulteng, 15-17 September 2025, hadir Wakil Ketua KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Sudarmo.
Akhirnya 32 pengprov cabor dan 9 KONI Kabupaten/kota, secara aklamasi menetapkan Fathur Razaq menjadi Ketua Umum KONI Sulteng periode 2025-2029.
Ada yang menarik dalam sambutan Fathur Razaq setelah terpilih menjadi Ketum KONI Sulteng, yaitu, dia tidak ingin disebut sebagai ketua. Sebab, Ia adalah pelayan bagi insan olahraga.
“Saya hadir bukan untuk dilayani, akan tetapi akan melayani cabang olahraga. Melayani KONI kabupaten/ kota, melayani atlet dan pegiat olahraga,” ucapnya.
Harapan Baru Prestasi Olahraga Sulteng akan Maju
Setidaknya tergambar pada visi misi dan program strategis yang disampaikan Fathur. “Panca Juara” akan fokus pada pengelolaan organisasi, transparansi dan akuntabel.
Pembinaan akan dilakukan berjenjang dari KONI kabupaten/kota maupun cabang olahraga.
Inovasi lewat adopsi teknologi dan sport science akan didorong agar bisa menggerakkan dan melahirkan prestasi bagi cabang olahraga yang belum aktif atau masih stagnan.
Fathur Razaq berharap kolaborasi KONI dengan pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan olahraga akan melahirkan kontribusi Sulteng pada capaian Indonesia emas tahun 2045.
“Semua yang kami sampaikan di atas akan dapat tercapai, manakala sistem organisasi yang berjalan autopilot. Bentuknya, menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat,” katanya.
Tentang anggaran yang selama ini menjadi permasalahan klise KONI, menurut Fathur akan dibahas dan dicarikan solusinya secara internal.
Atlet Asal Sulteng
Cita-cita besar Ketum KONI Fathur Razaq, sebagai ketua termuda yang pernah ada di Sulteng untuk membawa prestasi olahraga Sulteng “membumbung” tinggi, sepertinya bukan mimpi.
Ia punya program yang rasional. Ia punya komitmen yang kuat. Bersama gubernur akan berupaya memanggil pulang para atlet Sulteng yang kini memperkuat provinsi lainnya.
“Atlet Sulteng yang ada di luar akan kami panggil untuk membela daerah nya sendiri (Sulteng),” tegasnya.
Nicholas salah seorang pemerhati olahraga Sulteng mengomentari terpilihnya Fathur Razaq. Baginya ini, merupakan sejarah baru bagi olahraga bumi Tadulako. Karena mampu melahirkan pemimpin berusia muda.
Hanya saja, kata Nicholas, pemimpin usia muda bukan garansi akan menjadikan KONI Sulteng lebih baik, lebih berprestasi.