Oleh: Drs. H. Zainal Abidin Ali Hamu, MA
ALHAMDULILLAH dengan tidak terasa waktu berjalan sedemikian cepatnya, dimana lembar demi lembar kalender 2024 telah kita lalui, dan tanpa terasa meninggalkan goresan yang begitu mendalam didalam hidup dan kehidupan kita. Sekarang ini kita telah berada di penghujung tahun 2024. Ini berarti sebentar lagi akan terjadi pergantian tahun, dari tahun 2024 ke tahun 2025.
Assinu yazdaadu wal umru yan kusu (tahun tahun kehidupan selalu bertambah sementara umur manusia semakin berkurang)
Ada sebuah ungkapan bijak mengatakan: “Hidup ini ibarat kita mengupas bawang. Saat kita menguliti untuk mendapatkan bagian terbaiknya dari bawang itu, terkadang kita harus mengeluarkan air mata. Allah tidak menjanjikan langit selalu biru, tapi ia selalu menghadirkan pelangi setelah badai berlalu”.
“Ketika kita tidak mampu mengubah situasi, kita ditantang untuk mengubah diri kita sendiri.”
Maka ada dua pesan penting yang bisa kita petik dari pergantian tahun ini.
Yang pertama: Muhasabah (introspeksi diri)
Orang-orang tua kita dulu mengatakan, jika kamu tidak pernah tersesat maka kamu tidak akan perna menemukan jalan baru.
Pergantian tahun baru ini merupakan momentum yang paling tepat bagi kita, untuk banyak bersyukur dan sekaligus untuk mengadakan introspeksi dan evaluasi pribadi dalam melihat kekurangan-kekurangan diri sendiri.
Kita tidak perlu khawatir, apalagi takut terhadap penemuan kesalahan, kekhilafan dan kekurangan pada masa lalu.
Sebab tidak ada orang yang baik dalam seluruh hidupnya, demikian pula sebaliknya, tidak ada orang yang jahat sepenuhnya.
Sebaik-baik orang pasti adapula kesalahan dan kekuranganya, dan sejahat-jahat orang tentu ada juga kebaikan yang perna dikerjakan.
Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, justru kesempurnaan manusia terletak pada kesalahanya.
Ingat, seribu kebaikan yang kita lakukan belum tentu dikenang orang, tapi satu kesalahan yang kita lakukan akan orang kenang selamanya.
Begitu juga sebaliknya, satu kesalahan yang kita lakukan kepada manusia akan menghapuskan seribu kebaikan kita, tetapi tidak dengan Allah, seribu kesalahan yang kita lakukan kepada Allah, akan dihapuskan dengan satu kebaikan taubatan nasuha.
Itulah sebabnya malaikat tidak pernah salah, setan tidak pernah benar, manusia bisa salah bisa benar. Maka kewajiban kita bukan menyalahkan tapi mengingatkan.
Oleh karena itu menghadapi tahun baru ini, mari kita membuka lembaran baru, semangat baru, motivasi baru dengan banyak bersyukur kepada Allah dan banyak mengevaluasi diri kita di hadapan Allah.
Didalam surat Al Hasyar ayat 18 Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah tiap-tiap diri memperhatikan apa yang dipersiapkan untuk hari esok. Dan bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Oleh karena itu jangan pernah mengejar mati-matian sesuatu yang akan kita tinggalkan, tapi mati-matian lah mengejar sesuatu yang bisa kita bawah mati.
Tidak ada kata terlambat untuk berubah dalam hidup ini, Kesalahan apapun yang kita buat di masa lalu, kita bisa menjadi seseorang yang baru hari ini.
Bersambung halaman sebelah
Discussion about this post