Tidak semua yang dihadapi bisa diubah, tapi tidak ada yang bisa diubah sampai dihadapi.
Oleh karena itu kita boleh saja kecewa dengan apa yang telah terjadi, tetapi jangan pernah kehilangan harapan untuk masa depan yang lebih baik.”
Sekelam apapun masa lalu kita, selagi kita masih bernyawa, kita tetap berpeluang untuk menjadi Ahli Surga. Jangan pernah berputus asa untuk berubah ampunan Allah selalu terbuka.
Jangan membandingkan diri kita dengan orang lain. Tapi bandingkan diri kita dengan pribadi yang kemarin.
Ingat! Berlarilah kemasa depan untuk berubah, bukan berlari kemasa lalu.
Biarlah masa lalu tetap hidup dan berdamai dengan hati kita, sebab masa lalu hanyalah kaca yang sewaktu-waktu kita perlukan, agar kelak kita tidak merasakan kesakitan yang sama.
Di penghujung tahun 2024 ini, mari kita buka lembaran baru.
Tidak ada lagi 01. Tidak ada lagi 02. Dan tidak ada lagi 03 dalam pilkada kemarin. Yang ada adalah kosongkon pikiran kita dari kebencian cacian makian dan hinaan.
Tumbuhkan dalam diri kita sikap. Untuk bisa memaafkan dan melupakan, memaafkan berarti membersihkan hati kita untuk tidak membenci kepada orang yang menyakiti kita, sementara melupakan berarti membersihkan pikiran kita untuk tidak mengingat kepada orang yang menyakiti kita.
Saat kita memaafkan orang lain, berarti kita telah memulihkan hati dua orang sekaligus. Hati dia yang berbuat salah, dan hati kita yang ikhlas menerima.
Maka jangan pernah menyimpan luka, karena hati yang terluka hanya bisa diobati dengan hati yang terbuka.
Untuk belajar mencintai orang lain kita harus memiliki kekuatan, kekuatan melawan amarah dengan kesabaran dan kekuatan memaafkan dengan ketulusan.
Akan ada kebaikan setelah kata maaf, dan selalu ada kebaikan untuk sesuatu yang dimaafkan.
Kata Saidina Ali, memaafkan adalah kemenangan yang terbaik.
Ketika kamu sulit untuk bisa memaafkan orang lain, ingatlah bahwa kamu pun pernah dimaafkan oleh orang lain.
Hidup ini memang terlalu singkat untuk sebuah penyesalan, cintailah mereka yang menyayangimu, maafkan dan lupakan mereka yang perna menyakitimu.
Payung tidak bisa menghentikan hujan tapi dengan payung kita bisa melewati hujan, sabar tidak bisa menghentikan ujian tapi dengan sabar kita bisa melewati semua ujian yang ada.
Semoga di tahun 2025 nanti kita menjadi manusia-manusia yang terbaik yang bermamfaat buat orang lain.
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain.” (HR Ath-Thabari).
Semoga kita termasuk orang-orang yang dicintai Allah dan mencintai Allah SWT Amin, ya rabbal ‘alamin. *
Penulis adalah Ketua MUI Kabupaten Banggai
**) Ikuti Luwuk Times di Google News
Discussion about this post