ADVERTISEMENT
Sulteng

Mohamad Hamdin, “NasDem Sukses Memimpin Saat Berjuang, Gagal Memimpin Saat Berkuasa”

735
×

Mohamad Hamdin, “NasDem Sukses Memimpin Saat Berjuang, Gagal Memimpin Saat Berkuasa”

Sebarkan artikel ini
Penulis: Sofyan LaboloSumber Berita
Mohamad Hamdin saat mengikuti pra pleno DCS Partai Perindo Sulteng. Ia salah satu pesertanya. (Foto: Istimewa)

LUWUK TIMES — Suhu politik jelang pemilu 2024 di Kota Palu semakin hangat. Pindah partai politik (parpol) yang dilakoni para kader potensial, menjadi fenomena yang lagi santer saat ini di ibukota Sulawesi Tengah tersebut.

Jika sebelumnya, M. Ridha Saleh tenaga ahli Gubernur Sulteng resmi bergabung di Partai NasDem, kali ini sikap politik berbeda dipertontonkan Mohamad Hamdin.

Dia justru meninggalkan Partai NasDem dan memilih Partai Perindo sebagai tumpangan politiknya yang baru.

“Mulai hari ini, saya nyatakan diri keluar dari Partai Nasdem dan Pindah ke Partai Perindo,” tulis Mohamad Hamdin dalam rilisnya yang diterima Luwuk Times, Sabtu (06/05/2023).

Dalam keterangan resminya, Mohamad Hamdin menjelaskan tentang alasan ia harus keluar dari partai besutan Surya Paloh tersebut.

Ia merasa sudah tidak se visi lagi dengan NasDem. Sebagai mana cita cita kolektifnya saat membangun partai tersebut.

Baca:  Belum Layani Penumpang, KM Sinabung Jadi Hotel Terapung di KTT ASEAN

Bagi Mohamad Hamdin Partai NasDem sukses memimpin saat berjuang. Namun gagal disaat memimpin saat berkuasa.

Kemenangan NasDem Sulteng, nilai Mohamad Hamdin tidak main-main di Sulteng.

Selain menjadi pemenang pertama legislatif pemilu 2019 dengan menempatkan Nilam Sari Lawira sebagai Ketua DPRD Provinsi, begitu pula di kabupaten/kota di Sulteng.

NasDem sukses menempatkan kadernya duduk di kursi unsur pimpinan. Bahkan Ketua DPRD, seperti di Kabupaten Parimo, Morowali, Tojo Unauna dan Banggai Kepulauan.

Bukan hanya itu, Nasdem sukses menempatkan kadernya sebagai Gubernur, Wakil Gubernur dan sejumlah Bupati ditingkat kabupaten.

Sayangnya sambung Mohamad Hamdin, kekuasaan itu bukannya dimaksimalkan untuk pencapaian visi partai dan berusaha memenuhi janji janji politik sebelumnya.  Malah terkesan dijauhi bahkan dimusuhi.

Baca:  Tingkatkan Curah Hujan, Gubernur Sulteng Setuju TMC Via Drone

“Coba lihat baliho mereka yang terpasang saat ini. Take linenya apa? Membangun Sulteng Lebih baik. Kapan itu bisa diwujudkan? Terus, untuk apa kekuasaan saat ini,” tanya Mohamad Hamdin.

Sebenarnya masih banyak hal yang menjadi pertimbamgannya, sehingga harus meninggalkan NasDem. Tapi sudahlah, Mohamad Hamdin mengaku tidak mau terjebak pada alasan subyektif.

Pada kesempatan itu, ia juga memberi keterangan sehingga harus memilih Partai Perindo.

“Saya kemudian memilih gabung di Partai Perindo dengan harapan partai ini bisa menjadi antitesa dari partai saya sebelumnya,” tulisnya.

“Dan saya menyakini, karena disini banyak kader berintegritas tinggi. Seperti Yusuf Lakaseng, Mahfud Masuara, Roni Tanusaputra, Atha Mahmud yang juga sudah bergabung dan masih banyak lagi kawan kawan yang lain,” tutup Mohamad Hamdin. *