
JAKARTA— Upaya perlawanan yang ditunjukkan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan berbagai faksi terhadap Israel rupanya punya rintangan. Hal yang terberat adalah musuh dalam’selimut.
Otoritas Palestina seolah menjadi kaki tangan Israel yang telah membantai puluhan ribu rakyat Palestina di Jalur Gaza dalam kurun waktu setahun ini.
Betapa tidak, kebijakan Otoritas Palestina menangkap jurnalis Al Jazeera, yakni Laits Ja’ar semakin menguatkan indikasi pengkhianatan terhadap semangat kemerdekaan Palestina.
“Kami mengutuk penangkapan rekan Laits Ja’ar dan penyerangan terhadapnya oleh salah satu perwira aparat keamanan otoritas. Tindakan aparat keamanan otoritas terhadap pers menguntungkan Israel,” tegas Dewan Media Demokratik seperti dikutip dari saluran Telegram akun Al Jazeera, Jumat (4/10/2024) sore waktu setempat atau malam ini waktu Indonesia.
Tindakan aparat keamanan Otoritas Palestina terhadap jurnalis Al Jazeera itu menunjukkan usaha mereka untuk membungkam media independen, terutama saluran AlJazeera.
“Kami mengutuk kampanye fitnah dan pelecehan yang ditujukan kepada jurnalis Laits Ja’ar, koresponden saluran AlJazeera di Tepi Barat. Kami mengutuk penyerangan fisik terhadap jurnalis Laits Ja’ar oleh salah satu anggota aparat otoritas Palestina,” kecam Gerakan Perlawanan Islam (Hamas). * stp
Discussion about this post