Reporter Hasbi Latuba
Luwuk Times — Dinas Perikanan Kabupaten Banggai berkeinginan menjadikan desa Jaya Bakti Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai Provinsi Sulteng, sebagai pilot project (program percontohan) pengembangan rumput laut. Hanya saja program tersebut terkendala pada pendanaan.
Mengacu pada postur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023, tak bisa terdanai lantaran terbatasnya anggaran.
Solusi satu satunya mengajukan sumber pendanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ke Kementerian Perikanan dan Kelautan Jakarta.
“Semoga usulan kami ini mendapat persetujuan Kementerian. Sehingga Desa Jaya Bakti bisa kami kembangkan sebagai pilot project Kampung Rumput Laut,” kata Kepala Dinas Perikanan (Disperik) Kabupaten Banggai, Rusdi Rahmat, kepada Luwuk Times Selasa (18/10/22).
Peluang Kerja
Dengan adanya pengembangan rumput laut ujar Rusdi, sebagai langkah alternatif menciptakan peluang kerja baru. Sekaligus solusi menghindari praktek bertentangan dengan hukum, terkait pengambilan potensi perikanan.
“Kita tahu sendiri kan, bukan rahasia lagi. Kadang ada oknum yang menggantungkan hidupnya di laut dengan cara yang terlarang,” ujar Rusdi Rahmat.
Bagi Rusdi, pengembangan rumput laut desa Jayabakti, bukan hal yang baru. Namun selang beberapa tahun terakhir, prospeknya tidak begitu berkembang.
Sehingga perlu intervensi pemerintah. Caranya dengan menjadikan wilayah itu sebagai pilot project pengembangan rumput laut.
Discussion about this post