“Saya bingung. Undangan mana yang harus saya hadiri,” keluh salah seorang pengurus PSSI Banggai.
“Karena saya tidak ingin masuk dalam perbedaan persepsi internal, makanya saya tidak menghadiri, satupun undangan,” tambah pengurus itu.
Prestasi PSSI Banggai
Bicara tentang prestasi PSSI Banggai, khususnya pada pekan olahraga provinsi (Porprov) se Sulteng, belum bisa kita banggakan.
Dalam kurun waktu tiga kali perhelatan olahraga tingkat regional (Tolitoli, Poso dan Kabupaten Parigi Moutong) itu, skuad Banggai tak pernah membawa medali, Baca: Di Porprov, Sepak Bola Banggai Hattrick, Pulang Tanpa Medali.
Publik pun pesimistis. Cabang sepak bola Banggai akan berjaya di Porprov tahun depan. Alasannya, karena terjadi disharmonisasi di internal PSSI Banggai.
Konflik di tubuh cabang olahraga ini, entah itu karena berangkat dari persoalan privasi atau faktor apa saja yang melatarinya, tapi jangan sampai berdampak terhadap proses pembinaan atlet.
Apalagi saat ini merupakan tahapan seleksi atlet menuju Porprov Kabupaten Buol.
Perlu ada pihak yang dapat menetralisir kondisi ini. Atau jika perlu ada langkah ekstrim, segera reshuffle pengurus yang berseteruh. Alasannya, demi menyelamatkan organisasi.
Batal ke Porprov
Ketua panitia pelaksana seleksi internal atlet cabang olahraga (SIA Cabor) 2021, Syarifuddin Abbas pernah mewarning, dari 24 cabor yang ikut seleksi, belum tentu semuanya berlaga pada ajang Porprov.
Panitia masih akan meng evaluasi para cabor, pasca SIA Cabor selesai. Baca: Tidak Semua Cabor Tampil di Buol, Cale: Kita Evaluasi
Selain hasil evaluasi yang bakal menjadi rujukkan panitia untuk mengeliminasi cabor berlaga di Kabupaten Buol juga ada indikator lainnya.
Salah satunya sebut Cale-sapaan akrab Syarifuddin Abbas adalah hasil pada Porprov sebelumnya.
Apabila itu menjadi salah satu barometer, maka sepak bola sangat memungkinkan masuk dalam daftar cabor yang batal berangkat ke Buol.
Apalagi kondisi kekinian, para pengurus tidak solid. Sudah high cost, lantas tidak menjanjikan medali.
Tapi semua terpulang kepada penentu kebijakan. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya. *
Discussion about this post