Luwuk Times, Luwuk — Setelah mengikuti pameran Leading Asian Market In Turkey, sekaligus mempromosikan Kabupaten Banggai, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Banggai, Alfian Djibran berkesempatan mengunjungi sejumlah destinasi wisata dan tempat bersejarah di Turki.
Menurut Alfian, Istanbul merupakan kota terbesar di Turki. Aktifitas warganya sangat tinggi. Mode transportasi kota terkoneksi dan teratur. Bis, kereta listrik baik darat maupun bawah tanah, penyebrangan semua terhubung dengan sangat baik.
Hal menarik di Istanbul bagi Alfian kepada Luwuk Times, Kamis (14/09/2023) adalah persilangan batas benua Eropa dan benua Asia. Sehingga tak heran budayanya, selain kebarat baratan juga bercampur budaya Asia.
“Disini uniknya wilayah Turki,” kata Alfian.
Terlebih lagi lanjut Alfian, khususnya Istambul berada di benua Eropa dan Asia yang jaraknya sangat berdekatan.
Karena itu Istanbul yang dulunya bernama Konstantinopel sangat srategis dalam lalu lintas perdangangan dunia.
“Justru disinilah history dunia dimulai di Istanbul,” ucap Alfian.
Alfian mengaku selama di Istanbul menyempatkan diri mengunjungi sejumlah tempat.
Yakni Masjid Hagia Sophia. Masjid ini sangat bersejarah. Karena di jaman Kesultananan Ustmaniyah, dunia barat mengenal ottoman empire. Masjid ini ditaklukan dari kekuasan Romawi. Sehingga sangat banyak yang datang kesitu.
Wisata yang lain adalah tempat Kesultanan Ustmaniyah. Disana kata Alfian, masih terdapat sejumlah benda bersejarah, baik istana maupun benda-benda peninggalan yang masih tersimpan rapi. Karena memang kesultanan ini sangat dekat dengan Arab Saudi ketika itu.
“Masya Allah benda peninggalan Rasulullah Muhammad Saw, seperti rambut, sepatu dan sendal, masih tersimpan rapi. Luar biasa karunia Allah. Saya bisa menyempatkan kesana Alhamdulillah,” ucapnya.
Tempat lain yang dia sambangi adalah tempat wisata tembok Konstantinopel. Tembok yang sangat panjang ini dulunya tembok perlindungan Romawi terhadap serangan Ustmaniyah. Dan sampai kini masih berdiri kokoh.
Selanjutnya ia berkunjung ke markas club terkenal di Turki dan Eropa, yakni Beskistas juga Galatasaray. Fasiltas stadium sangat luat biasa. Berstandar internasional dengan pengelolaan yang professional.
Satu hal yang menjadi penegasan Alfian selama ia berada di Istanbul.
“Setidaknya lewat perjalanan kami ini, dari sisi lain bisa melihat perbandingan tentang tata kelola kota dan kultur masyarakat. Dan hal itu bisa diambil dari sisi positif untuk kita kembangkan hal-hal yang baik demi kemajuan daerah,” pungkas Alfian. *
(advertorial)
Discussion about this post