Laporan Naser Kantu
LUWUK, Luwuk Times– Di tengah bergejolaknya masyarakat Kecamatan Masama untuk menolak rencana aktivitas pertambangan, PT. Banggai Mandiri Pratama dan PT. Bumi Surya Persada nampaknya mengacuhkan situasi ini.
Sikap masa bodoh yang diperlihatkan dua perusahaan tersebut terbukti dari ketidakhadiran mereka dalam pertemuan yang digelar Bupati Amirudin Tamoreka bersama perwakilan masyarakat Kecamatan Masama.
Padahal, Pemda Banggai telah melakukan pemanggilan.
Akibatnya Bupati Banggai Amirudin memberikan ultimatum pada kedua perusahaan tersebut. Tidak tanggung-tanggung, Bupati Amirudin akan menutup investasi pertambangan jika pada pertemuan berikutnya pada tanggal 12 Juli, manajemen kedua perusahaan tidak hadir.
Sikap yang diambilnya tersebut kataa Bupati Amirudin berangkat dari kewajiban pemerintah daerah untuk melindungi hak-hak rakyat terhadap investasi. Salah satunya persyaratan yang harus dipenuhi.
“Pemda memberikan kesempatan terakhir kepada kedua perusahaan, kalau mereka tidak hadir kita tutup. Ini penegasan saya. Terutama Amdal sesuai tidak, kalau tidak sesuai maka jangan diberikan,” tegas Bupati Amirudin dihadapan perwakilan masyarakat Masama yang dipimpin Bosanyo Masama, Rahmad Djalil, Selasa (29/06).
Terutama Amdal sesuai tidak, kalau tidak sesuai maka jangan diberikan,” tambah dia.
Selanjutnya, Bupati Amirudin mengingatkan kepada para investor agar mentaati keseluruhan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang melekat pada aktivitas pertambangan nikel.
Hal ini disampaikannya Bupati Banggai terkait pembangunan pelabuhan atau Jetty perusahaan nikel yang diduga tak mengantongi izin.
“Saya mendapatkan informasi perusahaan nikel ini ada hal hal yang belum dilaksanakan. Contohnya pembangunan Jetty yang belum ada izinnya, pemda akan melihat juga apakah izin itu sesuai prosedur persyaratan atau tidak. Kalau tidak kita berikan kesempatan untuk memenuhi persyaratan tersebut,” tegas Bupati.
Apabila persyaratan ini tidak diindahkan, dikatakannya langkah tegas akan diambil Pemda.
“Sebagai pimpinan daerah saya tidak menginginkan perusahaan itu mengelola, tapi rakyat di sekitar ketinggalan dan tak merasakan manfaat adanya investasi tersebut,” pungkasnya. *
Discussion about this post