Advertisement
Kriminal

16 Kasus Lakalantas di Banggai, 11 Korban Meninggal Dunia

244
×

16 Kasus Lakalantas di Banggai, 11 Korban Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini
Lakalantas
Korban lakalantas di ruas jalan Kelurahan Kilongan Kecamatan Luwuk Utara, Kabupaten Banggai beberapa waktu lalu. (Foto: Sofyan Labolo/Luwuk Times)

LUWUK— Kasus kecelakaan lalulintas atau lakalantas di Kabupaten Banggai cukup tinggi.

Selang bulan April sampai dengan Mei, Satlantas Polres Banggai mencatat sebanyak 16 kasus lakalantas. Dari jumlah itu, sebanyak 11 korban meninggal dunia.

Kapolres Banggai AKBP Yoga Priyahutama SH, SIK, MH, saat menggelar konferensi pers di Mapolres Banggai, Kamis (23/6/2022) menjelaskan, selain 11 korban tewas juga 4 lainhya luka berat dan 21 luka ringan, dengan total kerugian materil sebesar Rp. 80,5 juta.

Tingginya angka lakalantas selama 2 bulan terakhir ini, melahirkan keprihatinan orang nomor wahid di Polres Banggai itu.

Baca:  Warga Banggai akan Dapat SIM Reward, Apa Syaratnya?

“Kami harap masyarakat tetap disiplin berlalu lintas di jalan dan mengutamakan keselamatan saat berkendara. Sebab kecelakaan berawal dari pelanggaran,” kata Yoga.

Untuk mencegah terjadinya Laka Lantas, lanjutnya, Satlantas Polres Banggai selalu aktif mengimbau masyarakat agar disiplin berlalu lintas dengan cara sosialisasi di sekolah, komunitas motor dan menyambangi masyarakat.

“Kita juga memasang baliho, spanduk, stiker dan brosur ajakan tertib berlalu lintas,” jelasnya.

Selain itu, Yoga menuturkan, untuk mempermudah pembuatan SIM jajaran Satlantas aktif melakukan pelayanan pembuatan SIM keliling hingga ke pelosok desa.

Baca:  Resmob Polres Banggai Bekuk Tiga Pelaku Pengeroyokan di Jalan Pelita Luwuk

“Semua ini kita lakukan untuk meningkatkan pelayanan Polres Banggai guna mempermudah masyarakat mendapatkan SIM,” sebut Yoga.

Terkait penertiban knalpot brong, kata Yoga, jajaran Polres Banggai aktif melakukan razia dan penertiban penggunaan knalpot suara bising ini guna memberikan rasa aman bagi masyarakat dan pengguna jalan lainnya.

“Kami harap masyarakat maupun pengendara sepeda motor tidak menggunakan knalpot brong lagi, demi rasa aman dan nyaman,” harapnya.*