Reporter Setiyo Utomo
PALU, Luwuk Times.id— Pepatah bijak tentang waktu mengatakan “tempora mutantur et nos mutamur in ilis” waktu berubah dan kita pun ikut berubah di dalamnya.
Dalam konteks perubahan prestasi olahraga di provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tentu pepatah ini bisa menjadi cermin untuk kita melihat adanya perubahan yang cukup signifikan sejak H Rusdy Mastura dilantik menjadi Gubernur Sulteng dan M Nizar Rahmatu, S.Sos. M.SI terpilih menjadi ketua umum KONI Sulteng periode 2021-2025.
Pertanyaannya, apakah hadirnya Rusdy dan Nizar mampu membuat dunia olahraga Sulteng bangkit, bergerak dan berlari mengejar ketertinggalannya dengan provinsi lain di tanah air? Kita harus obyektif mengatakan perubahan kearah perbaikan prestasi olahraga Sulteng kini sedang berlangsung.
Cita-cita besar Rusdy Mastura yang akrab disapa Cudy untuk menjadikan provinsi Sulteng sebagai provinsi terdepan dalam aktifitas dan prestasi olahraga, segaris dengan visi Nizar Rahmatu yang mengusung tagline “Sulteng Bangkit” untuk PON Papua dan “Sulteng Emas” untuk PON Sumut-Aceh.
Kedua pemimpin visioner ini memiliki ambisi untuk menjadikan Sulteng sebagai barometer olahraga nasional.
Sekretaris umum KONI Sulteng, Husin Alwi.ST kepada Luwuk Times menuturkan, bukan cuma pencapaian prestasi monumental yang disasar dan ingin diukir Cudy dan Nizar, lewat penampilan duta-duta olahraga terbaik Sulteng di PON Papua, 2 Oktober depan. Agenda yang lebih besar untuk menjadikan Sulteng sebagai tuan rumah pekan olahraga nasional (PON) tengah didesain dan mulai diperjuangkan gubernur bersama ketua KONI Sulteng.
Keduanya sangat optimis pesta olahraga paling bergengsi di Indonesia bernama PON yang dihelat 4 tahun sekali dapat digelar di bumi Sulteng.
Soal target 4 medali dan masuk peringkat papan tengah pada PON Papua Oktober depan, Husin Alwi Optimus kontingen Sulteng akan mampu memenuhi target tersebut. Rasa optimis itu dasarnya adalah dari hasil pencapaian pra PON ditambah hasil evaluasi pelaksanaan puslatda semua berjalan on the track. Semua atlet yang diinapkan di hotel Sutan Raja Palu kini sudah fokus menghadapi kompetisi.
Pada PON XX Oktober 2021 kontingen Sulteng akan turun berlaga pada 18 cabang olahraga. Tentunya kita sama berharap sejarah kelam menjadi juru kunci atau nomor terakhir tidak terulang lagi.
Baca juga: Wartawan Luwuk Times Berkesempatan Liputan Langsung PON XX Papua
Kehadiran kontingen PON Sulteng di Papua untuk membuat sejarah baru bagi dunia olahraga Sulteng. Kita harus optimis Sulteng tahun ini akan naik peringkatnya ke 20 besar (papan tengah), sebagaimana yang dicanangkan gubernur dan ketua KONI Sulteng terang Husin Alwi.
Untuk “mendongkrak” peringkat Sulteng dari nomor sepati (bawah) keperingkat papan tengah ketua KONI Sulteng didukung pengurus yang ada telah meracik program dan strategi agar atlet-atlet Sulteng dapat tampil prima dan menjadi juara.
Bentuknya selain menginapkan para atlet di hotel berbintang dilengkapi dengan suguhan gizi dan menu yang beragam dan seimbang, penerapan IPTEK dan sport science dalam latihan membuat performa atlet makin percaya diri dan siap tampil all out dilapangan.
Dari pantauan Luwuk Times ditempat training center (TC) hotel Sutan Raja maupun pada venue tempat atlet berlatih, para atlet tetap bersemangat dan sumringah meski telah dijejali dengan beban latihan yang padat dan keras.
Semua itu tercipta karena atlet merasa enjoy dengan kehadiran gubernur dan Ketum KONI Sulteng ditengah mereka untuk memotivasi para atlet dan pelatih.
Turun gunungnya Cudy dan Nizar di tengah” atlet dan pelatih merupakan fenomena baru yang sebelumya tidak pernah terjadi di pada persiapan kontingen PON tahun-tahun sebelumnya.
Masih menurut Husin Alwi, Gubernur Sulteng sangat mensuport program “Sulteng Bangkit” yang digagas Ketum KONI Sulteng. Cermin Gubernur respek dengan program itu terlihat dari adanya penambahan anggaran untuk kontingen PON Sulteng dari usulan awal Rp 8 miliar menjadi Rp 15 miliar.
“Membumbungnya” anggaran untuk PON Sulteng, karena sang Gubernur mantan atlet. Olehnya Ia sangat paham dengan masalah olahraga. Jika anggaran minim mustahil akan lahir prestasi besar. Prestasi olahraga mahal harganya dan harus didukung dengan persiapan yang matang dengan waktu yang Panjang, serta ditopang kerja keras, disiplin, dan bimbingan pelatih yang profesional sekaligus anggaran pembinaan yang mumpuni. Semua syarat itu sudah Cudy dan Nizar tunaikan.
Semoga dengan dipenuhi kebutuhan yang mendasar duta-duta olahraga terbaik Sulteng yang tampil di PON Papua dapat tampil prima, taktis dan “ngotot” di atas lapangan untuk memberikan yang terbaik bagi Sulteng hingga kita dapat mencatat sejarah baru sebagaimana yang diidamkan gubernur Sulteng Rusdy Mastura dan Nizar Rahmatu. *
Discussion about this post