Reporter Sofyan Labolo
SEBANYAK 25 cabang olahraga (cabor) akan dipertandingkan dan diperlombakan pada pekan olahraga provinsi (Porprov) se Sulteng di Kabupaten Buol tahun 2022. Kabupaten Banggai akan ikut ambil bagian pada semua cabor.
Bagaimana respons KONI Kabupaten Banggai dalam mempersiapkan cabang olahraganya menghadapi hajatan tingkat regional empat tahun sekali itu?
9). Sepak Bola
Pada Porprov se Sulteng di Kabupaten Parigi Moutong 2019, prestasi Askab PSSI Banggai belum memuaskan. Skuat ‘Babasal’ terhenti di babak 8 besar.
Taufik Kamin selaku technical delegate cabang olahraga terpopuler seantero dunia ini, punya obsesi besar mengembalikan kejayaan sepak bola Kabupaten Banggai di arena pesta olahraga tingkat regional itu.
Dikonfirmasi Sabtu (11/09), Eleng begitu sapaannya mengaku punya target di Porprov 2022.
Apalagi dari kabupaten/kota di Sulteng, hanya Kabupaten Banggai yang melaksanakan seleksi Porprov.
“Tentunya kami Askab Banggai punya target. Apalagi hanya Kabupaten Banggai yang melaksanakan seleksi Porkab atau SIA, yang akan dimulai dari 7 September- 14 November 2021,” kata Eleng.
Tentu saja momentum ini tidak akan disia-siakan. Pihaknya akan selektif dalam menyeleksi atlet sepak bola untuk memperkuat kontingen Banggai.
Sambung Eleng, dalam proses seleksi sekaligus pembinaan, ada waktu sekitar 1 tahun lebih dalam menggembleng para pemain.
Sehingga bagi dia, durasi waktu tersebut, cukup ideal dalam mempersiapkan skuat yang tangguh.
Selaku technical delegate yang ditunjuk langsung oleh Ketua Umum Askab PSSI Banggai kata Eleng, dalam waktu dekat segera menggelar rapat pengurus.
Dalam pertemuan internal itu membahas persoalan teknis sekaligus menyatukan persepsi demi kejayaan sepak bola di Kabupaten Banggai.
10). Pencak Silat
Sebanyak sembilan perguruan pencak silat di bawah naungan Pengkab Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kabupaten Banggai.
Kesembilan perguruan itu lagi kosentrasi dalam menghadapi SIA Cabor 2021 yang merupakan ajang pengganti Porkab 2021.
Awalnya kata Sugiarto Djanun yang juga pengurus IPSI Banggai, konsep seleksi menerapkan sistem sirkuit alias pembagian wilayah.
Tetapi pola itu berubah. Seleksi dilaksanakan secara internal perguruan, dengan semua kelas yang akan dipertandingkan.
“Awalnya pakai sistem sirkuit. Tapi berubah menjadi seleksi internal di masing-masing perguruan,” kata Sugiarto.
Hasilnya, atlet yang terjaring dalam setiap perguruan akan saling dipertemukan untuk selanjutnya diperoleh atlet handal.
Kapan actionnya?
Kepala Sekretariat KONI Banggai ini kembali berujar, pihaknya masih menunggu hasil konsultasi Pemd Bangggai, terkait dengan agenda kegiatan tersebut.
“Rencananya awal Nopember seleksi itu kami mulai. Dan berlangsung selama lima hari,” kata Sugiarto. *
(bersambung)
Discussion about this post