Reporter Sofyan Labolo
BATUI SELATAN— Seorang gadis berinisial SM (17) warga desa Sinorang Kecamatan Batui Selatan Kabupaten Banggai ditemukan tewas gantung diri. Korban adalah gadis yang cacat mental. Dan ia pernah dipasung pada bulan Februari 2022 di rumah orang tuanya.
Kapolsek Batui Iptu I Ketut Yoga Widata, SH, Jumat (18/03/2022) tadi malam menjelaskan, sekitar pukul 15.50 wita, anggotanya menerima informasi dari warga bahwa di desa Sinorang Pantai Kecamatan Batui Selatan bahwa ada seorang warga bunuh diri dengan cara gantung diri.
“Berbekal informasi itu, saya bersama anggota langsung menuju TKP Dusun 1 Desa Sinorang,” kata I Ketut Yoga.
Orang yang pertama kali menemukan jasad korban adalah MR, yang juga warga desa setempat.
Menurut keterangan saksi, sekitar pukul 15.30 Wita, ia sedang mencari kucing peliharaannya pada sebuah rumah kosong yang bertetangga dengannya.
“Saksi memanfaatkan lubang dinding rumah yang bocor untuk mengintip ke dalam, untuk memastikan apakah kucingnya berada dalam bangunan rumah yang sudah agak rusak itu,” kata I Ketut Yoga.
Saksi pun kaget. Ia melihat seorang perempuan keadaan tergantung dengan tali dan posisi lutut bersandar di lantai.
Ketua RT 1, Muhidin mengatakan, sekitar pukul 15.00 Wita ia berada di masjid melakukan kerja bakti bersama warga Dusun 1.
Dan 30 menit kemudian, ada yang memberitahu bahwa ada warga yang gantung diri.
Mendengar laporan tersebut ketua RT bersama warga menuju TKP. Mereka masuk ke dalam rumah itu dengan cara mendobrak pintu.
“Ketua RT bersama warga melihat korban dalam keadaan tergantung posisi leher terikat dengan tali. Badan tegak posisi lutut bersandar di lantai dan mengeluarkan kotoran dari anus,” kata Kapolsek Batui.
Gadis Cacat Mental
Dan pengakuan Ketua RT, sambung Kapolsek Batui, korban adalah gadis cacat mental. bahkan pernah pasung pada bulan Februari 2022 di rumah orang tuanya.
Sementara itu, ibu korban Elmi juga menuturkan, sekitar pukul 05.00 Wita korban telah meninggalkan rumah.
Karena hingga siang tak kunjung balik, ibu korban mencari anaknya itu hingga ke desa Gori Gori dan Bonebalantak dengan berjalan kaki.
Karena belum bertemu, ibu korban mengambil perahu dan menyebrangi sungai untuk mencari anaknya. Tapi hasilnya nihil.
Ia baru mendengar kabar anaknya meninggal lantaran gantung diri sekitar pukul 15.30 Wita. Berjarak sekitar 200 meter antara rumah korban dengan tempat ia gantung diri. Ibu korban juga membenarkan bahwa korban mengalami gangguan jiwa. *
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Luwuk Times
Discussion about this post