Reporter Sofyan Labolo
LUWUK— Dari 24 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan dan diperlombakan pada Porprov IX Sulteng di Luwuk Kabupaten Banggai November 2022 mendatang, salah satunya adalah renang.
Namun terhitung lima bulan dari sekarang, belum ada venue cabor renang yang akan digunakan para atlet pada pesta olahraga tingkat regional tersebut.
Ketidaksiapan venue itu, sehingga memunculkan spekulasi bahwa cabor ini bakal tak diperlombakan pada Porprov Sulteng.
Ketua Harian Pengprov Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Provinsi Sulteng, Moh. Warsita kepada Luwuk Times, bertempat hotel Santika Luwuk, Sabtu (25/06/2022) memberi jawaban atas sangsi publik itu.
Ia mengatakan, tim teknis PRSI Sulteng telah mengunjungi 2 venue yang direkomendasikan Pengkab PRSI Banggai.
“Kami dari tim teknis cabor renang, sudah mengunjungi 2 venue yang ditunjuk PRSI Banggai, yakni berada di Bunta dan Toili,” kata Warsita.
Dari dua alternatif pilihan tadi, tim teknis PRSI Sulteng lebih cenderung memilih yang berada di Toili, ketimbang Bunta.
Warsita yang juga Direktur Eksekutif KONI Sulteng ini memberi penjelasan tentang pilihan tadi.
Dari sisi jarak tempuh, bagi Warsita, Bunta lebih jauh dibanding Toili. Alasan lainnya, ketika pemusatan lomba renang berada pada Kecamatan Toili, maka para atlet yang akan berlaga sekaligus berwisata.
“Para atlet yang akan berlaga bisa berwisata. Karena seputaran yang kita lalui itu merupakan pusat gas. Saya kira para atlet renang bisa menikmatinya,” ucapnya.
Pengaturan Teknis
Memang kata Koordinator Bidang I Panitia Porprov IX Sulteng ini, kolam renang yang berada di Toili atau tepatnya pada kediaman Bupati Banggai H. Amirudin itu memiliki luas 17×8 meter.
Sementara ideal sebuah kolam renang adalah 25 meter panjang dan lebar 15 meter.
Akan tetapi secara teknis hal tersebut bisa disiasati. Dengan 17×8 meter, sehingga akan ada dua kali pembalikkan
Artinya perjelas Warsita, ada under water yang kita tambah sebanyak 1 meter. Dan itu tidak jadi persoalan.
“Secara teknis Toili pas. Tinggal kita mau tambah star blok serta pegangan untuk gaya. Seperti gaya punggung. Kemudian kita akan pasang lintasan serta tempat pembalikan dengan memasang tripleks,” kata senior pada induk olahraga Sulteng ini.
Berapa estimasi anggaran untuk proses rehab kolam renang itu? Warsita mengaku belum ada gambaran biayanya.
Akan tetapi dia optimis hal ini akan mendapat respon, sehingga pembangunan kolam renang dapat terealisasikan.
“Saya yakin dan percaya, atas komunikasi yang baik antara Bupati Banggai sebagai pemilik fasilitas maupun Ketua Pengprov PSRI Sulteng Hidayat Lamakarate serta Ketua PRSI Banggai Barbara, semua bisa teratasi,” ucapnya. *
Discussion about this post