BERBAHAGIALAH seorang anak, jika kedua orang tuanya masih hidup di dunia. Maka segeralah berbakti kepadanya. Sebelum Allah Swt mencabut kenikmatan darinya.
Apalagi pada saat ini momennya hari raya. Meminta maaf kepada orang tua. Mungkin ada dosa dosa kita yang tidak disengaja kita lakukan dan tidak diketahui.
Tidak ada arti harta yang engkau miliki. Begitu pula puasamu dan shalatmu jika engkau pernah sakiti hati kedua orang tuamu. Karena air susu ibumu, kamu tidak bisa membalasnya.
Surgamu ada di bawa telapak kaki ibumu.
Janganlah menjadikan dirimu musuh kepada orang tua. Menjadikan fitnah pada dirimu seperti yang dijelaskan dalam Alqur’an.
Anak, selain sebagai perhiasan dan penyejuk mata, juga bisa menjadi fitnah (ujian dan cobaan) bagi orang tuanya.
Ia merupakan amanah yang akan menguji setiap orang tua. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا
Artinya :
Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (Al-Khahfi 46).
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلاَدِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِن تَعْفُوا وَتُصْفِحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللهَ غَفُورُُ رَّحِيمٌ {14} إِنَّمَآ أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةُُ وَاللهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمُُ
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya diantara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (At Taghabun:14,15)
Marilah mendidik anak kita lebih banyak ilmu agama dari pada ilmu umum.
Pada jaman sekarang ini suda ada anak yang melaporkan ibunya ke polisi. Oleh karena itu ajarilah anak kita sejak kecil menjadi anak soleh dan solehah. Selalu berbakti kepada kedua ibu bapaknya.
Jika anda mau sukses, maka berbaktilah kepada kedua orang tuamu. Karena ibumulah yang hamilkanmu. Ibumulah yang melahirkanmu. Ibumulah yang menyusuimu.
Ibumu tidak pernah mengenal capek membawa bawa kamu sejak dalam kandungan. Kemudian melahirkanmu antara hidup dan mati. Begitu sakitnya pada saat anak mau lahir.
Dan menyusuimu selama kurang lebih 2 tahun lamanya tidak mengenal lelah, tidur tidak nyenyak.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alqur’an :
Surat Luqman Ayat 14
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Nabi telah menjadikan bakti kepada orang tua lebih diutamakan daripada berjihad di jalan Allah. Disebutkan dalam shahîhaian dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd, ia berkata:
سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Aku bertanya kepada Nabi; “Amalan apakah yang paling utama?” Beliau menjawab,”Shalat pada waktunya.” Aku bertanya lagi: “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab,”Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi: ”Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab,”Berjihad di jalan Allah.” *
Jamal Sahil
Discussion about this post