Oleh: Dr. Syarif Makmur, M.Si
PUBLIK Indonesia terkejut terutama generasi milenial (yang masih duduk di bangku SMA) dan juga generasi yang produk ORLA dan ORBA mendengar pernyataan Prof Mahfud MD bahwa KORUPSI terdahsat dan terparah ada pada masa orde reformasi saat ini.
Jika jaman pak Harto yang korupsi hanya pada lingkaran kekuasan Istana, tetapi saat ini di luar istana sana, sudah lintas vertikal dan horisontal, di semua level kekuasaan, di semua lini kehidupan dari level makro, mezo dan mikro terjangkit prilaku korup.
Sangat pantastis dan sangat keterlaluan serta tidak berperikemanusiaan kondisi yang digambarkan Menko Polhukam Mahfud MD.
Tetapi apa yang tampak dipermukaan hanya 1 % (satu persen), yang 99% yang tak tampak, lebih gila dan berbahaya lagi.
Sebagaimana kata Einstein “saya hanya menggunakan otak saya 1 %, yang 99 % saya gunakan bermain-main.
Se kelas Albert Einstein yang di juluki Ilmuwan Kelas Dunia, hanya mengaku menggunakan otak dan akalnya 1% yang 99% yang tak tampak digunakannya untuk tertawa dan bermain.
Demikian lah gambaran kondisi di negara kita yang tercinta ini. ICE BERG (gunung es) menggambarkan kondisi yang sebenarnya bahwa bila BPS menyatakan ada 17% rakyat Indonesia berada di garis kemiskinan, sesungguhnya angkanya melebihi itu.
Indonesia lebih senang melihat kulit dari pada isi.
Kasus Rektor Universitas Lampung beberapa saat yang lalu, itu juga ice berg (gunug es) yang tampak kita lihat, tetapi prilaku menyimpang penerimaan mahasiswa baru setiap tahun diyakini dilakukan juga di kampus-kampus yang lain.
Ada kegagalan dalam proses perjalanan bangsa ini, jika masalah mental anak bangsa tidak di rancang dan di desain sebaik mungkin.
Indonesia tidak kekurangan orang-orang cerdas dan genius, tetapi sangat kurang bahkan sudah langkah memiliki orang-orang yang jujur, amanah dan berintegritas yang terus konsisten dalam kehidupannya.
Life service (manis di lisan) saja mendengar para pemimpin kita dalam memberantas kejahatan, penyalahgunaan kekuasaan, dan seterusnya. Antara sistem dan SDM belum terkoneksi.
Jika melihat kondisi yang ada, sistem dengan segala perangkatnya Indonesia sudah sangat lengkap.
Negara dengan UU Kepegawaian terlengkap di Dunia hanya Indonesia. Mulai perencanaan, formasi, pengangkatan hingga pensiun UU nya sangat lengkap.
Masih perlu di diskusikan lagi, kelemahan bangsa ini ada di sistem yang belum sempurna atau kelemahan ada pada Sumber Daya Manusia (SDM) nya.
Mungkin sebagai referensi saja, bahwa debat antara Amien Rais dan Nucholis Madjid di awal tahun 80-an masih bisa menjadi referensi kita saat ini.
Menurut Amien Rais saat itu, kelemahan Indonesia ada pada Sistem atau tata kelola Pemerintahan.
Amin Rais mencontohkan, orang-orang Indonesia yang tinggal di Singapore dengan kualitas dan kompetensi rata-rata atau bahkan di bawa rata-rata bisa hidup disiplin dan patuh, tetapi yang tinggal di Indonesia dengan gelar sarjana bahkan doktor bisa hidup ngeyel dan bandel serta tidak disiplin.
Discussion about this post