Luwuk Times, Jakarta— Warga Jalur Gaza secara sukarela membersihkan rumah sakit di wilayah itu. Salah satunya adalah Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Bait Lahia, Utara Jalur Gaza. Aksi bersih-bersih itu berlangsung Kamis (30/11/2023) pagi waktu Gaza atau sore waktu Indonesia.
Rumah sakit yang mulai dibangun pemerintah Indonesia tahun 2011 di atas tanah seluas 16.000 meter persegi hasil sumbangan pemerintah Gaza ini menjadi salah satu target serangan membabibuta pasukan udara militer Israel.
Serangan pasukan udara militer Israel tanggal 20 November menghajar Rumah Sakit Indonesia. Akibatnya, cukup banyak korban berjatuhan. Serangan udara yang awalnya hanya berada di sekitar rumah sakit, rupanya berakhir di rumah sakit.
Jurnalis bernama Annas Al Syarif sempat mengabadikan pelayanan di Rumah Sakit Indonesia.
Di sana-sini, hampir semua ruangan di rumah sakit itu dipenuhi pasien korban agresi militer Israel. Akibat serangan itu, pasien dan perawat harus diungsikan demi keselamatan. Evakuasi pasien dan perawat pada Rabu tanggal 22 November.
Momen gencatan senjata yang telah diperpanjang dua kali hingga Jumat (1/12/2023), besok dimanfaatkan warga Jalur Gaza untuk membersihkan seluruh departemen Rumah Sakit Indonesia.
Lantai hingga dinding berceceran darah dibersihkan warga Jalur Gaza secara sukareala. Warga setempat berharap, Rumah Sakit Indonesia akan kembali beroperasi dengan memberikan pelayanan kesehatan, sebagai tempat berobat bagi warga yang menjadi korban agresi militer Zionis Israel.
Rumah Sakit Indonesia merupakan rumah sakit kedua di Jalur Gaza yang diserang setelah Rumah Sakit As-Syifa dikepung.
Tuduhan militer Israel sama seperti tuduhan yang dialamatkan kepada Rumah Sakit As-Syifa, yakni rumah sakit dijadikan sebagai tempat bersembunyinya Brigade Al-Qassam.
Bahkan, selain ditudin sebagai tempat bersembunyi pasukan Hamas, dua rumah sakit itu dituduh sebagai markas Komando Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas. *
(stp)
Discussion about this post