PALU, Luwuk Times— Selama pemusatan latihan daerah (Puslatda) PON 2024, dua atlet canoe putri PON Sulawesi Tengah, latihan di Teluk Tomori, Kolonodale, Morowali Utara.
Keduanya anak daerah Morut Sri Sadri Indah Lestari dan Sintia.
Sri Sadri akan turun di nomor canoe single 200 meter dan Sintia turun di nomor canoe doble 500 meter bersama Sri Sadri.
“Ini pertama kalinya atlet Morowali Utara ikut PON diwakili dua atlet canoe putri. Dan mereka juga satu-satunya atlet morut yang ke PON 2024 bawa Sulteng,” kata pelatih canoe Jordan Yorry Moula SH MSi AIFO-P.
Tim canoe Sulteng memilih latihan terpisah dari rekan rowing di Talaga, Donggala.
Menurut Yorry, peralatan latihan canoe di Morut lebih lengkap.
Akomodasi pemondokan atau asrama sudah tersedia di atas air yang digunakan TC atlet dayung Morut.
Namun, kendala yang dihadapi tim canoe tidak punya dayung (paddle) meski sudah ada perahu latih.
Begitu juga perahu lomba, pun tidak dimiliki oleh atlet canoe Morut.
Yorry yang dijuluki The Legend ini mengatakan, keberhasilan Morut meloloskan atlet ke PON ini perlu mendapatkan dukungan dari Bupati Morut Delis Julkarson dan Wakil Bupati H Djira.
Atletnya butuh dayung dua buah seharga Rp9,5 juta per buah.
Saat ini mereka masih pakai dayung yang digunakan saat meraih medali emas PON 1996 dan PON 2000.
“Saat ini mereka pakai dayung saya masih atlet dulu the legend paddle. Mereka belum lahir, seharusnya dayung ini saya museumkan,” ujar Yorry.
“Tapi saya bersyukur dengan dayung saya ini mereka jadi pedayung. Jadi sudah harus di upgrade to dayungnya. Itu butuh satu hingga dua bulan untuk penyesuaian. Kalau dibelikan misalnya bulan ini lebih masih bisa menyesuaikan,” ujar Yorry. *
Discussion about this post