BANGGAI— Bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menjadi salah satu topik yang diangkat host Zaidul Bahri Mokoagow, pada talk show dengan tema Ngobrol Santai, Sambil Ngopi Bersama Amirudin Tamoreka, bertempat di rumah relawan AT-FM jalan Ir Soekarno Luwuk, Senin (07/10/2024) malam.
Zaidul Mokoagow yang juga liaision officer (LO) paslon Amirudin Tamoreka-Furqanuddin Masulili (AT-FM) ini mengatakan, pemerintah sudah mengalokasikan BBM subsidi.
Namun anehnya sambung Zaidul, masih ada masyarakat Kabupaten Banggai, utamanya dari kalangan petani dan nelayan yang tidak mendapat BBM subsidi tersebut.
“Kenapa itu masih saja terjadi?” tanya Zaidul.
Calon Bupati Banggai nomor urut 1 itupun langsung memberi jawaban.
“Saya paham sekali soal BBM bersubsidi. Bahkan saya cari LSM agar dapat mensosialisasikan tentang BBM subsidi,” ucap Amirudin.
Mestinya kata Amirudin, baik nelayan maupun petani di Kabupaten Banggai tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh BBM, terlebih lagi yang subsidi.
Sebab Pemda Banggai sudah mengalokasikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Harusnya cukup. Karena itu usulan kita (Pemda Banggai),” kata Amirudin.
Penyebab terjadi kelangkaan BBM subsidi, lantaran pengusaha besar yang mengambil jatah tersebut.
“Dalam agama itu haram. Pengusaha yang mengambil bagian orang miskin (BBM subsidi),” kata Cabup Banggai Amirudin, sembari mengutip salah satu ayat dalam Alquran.
Pemda Banggai sekalipun tambah Amirudin tidak bisa menggunakan BBM subsidi.
“Saya punya SPBU. Tapi tidak menjual BBM subsidi. Apalagi harus mengambil jatah orang kurang mampu tersebut,” kata Amirudin.
Saat ini untuk pengambilan BBM subsidi sudah menggunakan sistem barkot. Akan tetapi, masih ada penggunaan BBM subsidi oleh pengusaha.
“Sekarang sudah ada barkot. Tapi barkot nya diperjual belikan. Saya yakin ketika pengusaha tidak mengambil BBM subsidi, maka nelayan dan petani tidak akan berteriak seperti ini,” tutur Amirudin. *
Reporter Sofyan Labolo
Discussion about this post