BANGGAI— Tak terbantahkan, Amirudin Tamoreka dan Furqanuddin Masulili (AT-FM) paling konsisten dalam melestarikan lingkungan pesisir, khususnya menjaga ekosistem mangrove.
Sejak awal masa jabatan, pasangan calon (paslon) petahana ini sudah fokus pada upaya menjaga kawasan pesisir, dengan melestarikan mangrove sebagai benteng alami bagi masyarakat pesisir.
Dan pada debat publik putaran kedua, Bupati Amirudin menekankan pentingnya menjaga ekosistem mangrove yang berperan sebagai perlindungan alami bagi wilayah pesisir.
Ia menyatakan, pemerintah daerah telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk menggalakkan program rehabilitasi dan penanaman kembali mangrove di area pesisir.
Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banggai menunjukkan, hingga saat ini sekitar 11.595 hektar lahan di daerah ini telah direhabilitasi dengan penanaman pohon mangrove.
Penanaman ini tersebar di berbagai wilayah, melibatkan beberapa jenis mangrove seperti Rhizophora sp dan Avicennia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banggai, Judi Amisudin, menyatakan sejak 2021 hingga 2024, Pemerintah Daerah telah menanam sekitar 70.530 pohon mangrove.
Program ini juga melibatkan sejumlah investor yang berkontribusi melalui Corporate Social Responsibility (CSR) serta masyarakat di sekitar kawasan mangrove.
“Berbagai jenis mangrove telah ditanam, dan pelaksanaannya melibatkan masyarakat sekitar serta para investor yang beroperasi di daerah ini sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan,” ungkap Judi Amisudin.
Pelestarian ekosistem mangrove di Kabupaten Banggai merupakan upaya konkret pemerintah daerah dalam memperkuat kawasan pesisir yang rentan terhadap abrasi dan kerusakan ekosistem.
Adapun sebaran Kawasan Penanaman Mangrove di Kabupaten Banggai yakni Desa Balanga, Kelurahan Lamo, Desa Pandanwangi, Desa Serese, Desa Tohiti Sari, Desa Saribuana, Desa Uwedikan, Desa Bahari Makmur dan Desa Mayayap. *
**) Ikuti berita-berita terbaru Luwuk Times di Google News. Klik link dan jangan lupa follow
Discussion about this post