Luwuk, Luwuk Times – Sebagai daerah transit, Kabupaten Banggai menghasilkan 40,60 ton sampah setiap harinya.
Angka ini sangat signifikan dan menunjukkan kebutuhan mendesak untuk pengelolaan sampah yang lebih baik agar tidak menimbulkan masalah lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banggai, Judi Amisudin, terus berupaya mengatasi permasalahan sampah yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
Saat ini, DLH Banggai memiliki 16 unit armada pengangkut sampah, dengan enam unit sudah berusia lebih dari 17 tahun.
Karena itu, hanya 10 unit yang masih berfungsi untuk menangani sampah di tiga kecamatan, yakni Luwuk, Luwuk Utara, dan Luwuk Selatan.
Di bawah kepemimpinan Bupati Amiruddin Tamoreka, DLH Banggai akan menambah lima unit armada sampah pada tahun 2025 untuk mempermudah pengelolaan sampah dan mengatasi masalah sampah yang semakin besar.
“Penambahan lima armada tahun ini menjadi langkah penting, karena kendaraan lama sudah waktunya diganti. Kami harap penambahan armada ini bisa mengurangi masalah pengelolaan sampah,” ujar Judi saat diwawancarai Luwuk Times.
Selain penambahan armada, Judi juga menekankan pentingnya upaya pengolahan sampah, terutama sampah plastik non-organik, melalui berbagai program yang sudah berjalan.
Salah satu program utama adalah TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle), yang bertujuan mengurangi dampak sampah plastik yang sulit terurai.
“Ke depan, kami akan terus berupaya untuk membuat perubahan besar dalam pengelolaan sampah. Kami percaya bahwa kesadaran masyarakat sangat penting. Jika masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan, kita bisa bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan,” jelasnya.
Judi juga menegaskan bahwa kebersihan dan keindahan lingkungan adalah program yang terus berjalan tanpa henti.
“Kami tidak akan berhenti bergerak. Kami terus berusaha menata kota, memperbaiki taman-taman, dan membuka jalur yang lebih baik agar tidak ada lagi penumpukan sampah seperti sebelumnya,” tambahnya.
Namun, Judi menyadari bahwa tantangan terbesar adalah pengurangan sampah dari sumbernya.
Meski begitu, dia yakin dengan dukungan masyarakat, tujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan indah dapat tercapai.
“Kami tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan dukungan masyarakat. Dengan kesadaran dan kerjasama, kita bisa menciptakan Kabupaten Banggai yang lebih indah dan bersih,” tegasnya.
ia juga mengingatkan bahwa perubahan harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan rumah tangga sebelum bergerak menuju upaya yang lebih besar untuk kebersihan dan pengelolaan sampah secara keseluruhan.* Dik
Discussion about this post