LUWUK, LUWUK TIMES – Harga ikan di Pasar Simpong justru melonjak meskipun saat ini memasuki musim ikan.
Pedagang menjual ikan Deho ukuran sedang seharga Rp 25 ribu untuk dua ekor.
Harga ikan di pasar bervariasi, tetapi rata-rata di banderol mulai dari Rp 25 ribu per porsi.
Sebelumnya, pembeli bisa mendapatkan empat ekor atau lebih dengan Rp 20 ribu.
Kini, dengan harga Rp 25 ribu, pembeli hanya memperoleh dua ekor, tergantung jenis ikannya.
Pedagang ikan mengungkapkan bahwa harga sebelumnya jauh lebih murah.
“Kemarin harga ikan per boks hanya Rp 350 ribu. Pedagang bisa menjual satu kilogram ikan seharga Rp 7 ribu. Saat harga murah, Rp 20 ribu bisa dapat tujuh ekor Deho ukuran sedang. Sebulan lalu, Rp 10 ribu sudah bisa mendapatkan lima ekor,” ujarnya Minggu (2/3/25).
Saat ini, harga ikan per boks melonjak drastis menjadi Rp 1,3 juta, sehingga harga jual di pasar ikut naik.
Ikan Kadompe dan Cakalang mengalami kenaikan serupa. Pedagang menjual ikan-ikan ini seharga Rp 25 ribu untuk dua ekor atau bahkan satu ekor, tergantung ukuran dan jenisnya.
Penampung ikan dan pengecer di pasar Laopo menjelaskan bahwa pasokan ikan yang tidak stabil menjadi penyebab utama kenaikan harga.
“Harga ikan berbeda dengan barang di toko. Jika hari ini masuk satu boks dengan harga Rp 1,3 juta, lalu besok datang lagi dengan harga Rp 1 juta per boks, harga jualnya bisa turun. Kehidupan di pasar memang tidak stabil,” jelasnya kepada Luwuk Times.
Selain itu, cuaca sangat memengaruhi harga ikan.
“Sebelum Lebaran atau puasa, harga ikan bisa stabil atau naik. Sebaliknya, saat cuaca buruk, harga cenderung naik. Saat ini, harga ikan per boks meningkat menjadi Rp 1,3 juta, termasuk untuk ikan Lajang, Katombo, Tongkol, dan Deho,” tambahnya.
Ketersediaan ikan di pasar bergantung pada hasil tangkapan nelayan. Jika tangkapan melimpah, harga turun. Namun, saat pasokan terbatas, harga tetap tinggi.
“Saat ini, hanya dua boks ikan yang masuk, jadi harga masih tinggi. Semua penjual mengambil dari sumber yang sama, sehingga harga cenderung seragam. Jika ada yang menjual lebih murah, patut dipertanyakan,” ungkapnya.
Meskipun musim ikan telah tiba, cuaca tetap menjadi faktor utama dalam menentukan hasil tangkapan.
“Kalau cuaca bagus, jaring bisa dilempar lebih maksimal. Tapi kalau ikan tenggelam, tangkapan jadi minim,” pungkasnya.
Reporter Andika Kasimun
Discussion about this post