Luwuk Times
Rabu, Mei 21, 2025
  • Login
  • Beranda
  • Banggai
    • Religi
    • Kesehatan
    • Ekonomi
  • DKISP
    • Prokopim
    • Nasional
    • Internasional
  • Kriminal
    • Parpol
    • Pemilu 2024
    • Pilkada 2024
  • DPRD Banggai
    • Pilkada
    • Pemilu
  • Sulteng
    • Kecamatan
    • Tojo Unauna
  • Luwuk
    • Tekno
    • Kampus
    • Pendidikan
  • Info JOB Tomori
    • Info Mining KFM
    • Info Disdikbud
    • Info Bapenda
    • Info Dispora
    • Info Unismuh
    • Info PUPR
  • Opini
    • Kolom Muhadam
    • Tips
    • Kolom Cudy
    • Foto Bicara
    • ATR/BPN Banggai
  • Semua
    • Olahraga
    • Porkab 2025
    • Info BPBD
    • Info Dinsos
    • Info Disnakeswan
    • Info TPHP
    • Info Damkar
    • Kolom Syarif
    • Bangkep
    • Balut
    • Sosok
    • Ramadhan Berkah
    • Video
  • Beranda
  • Banggai
    • Religi
    • Kesehatan
    • Ekonomi
  • DKISP
    • Prokopim
    • Nasional
    • Internasional
  • Kriminal
    • Parpol
    • Pemilu 2024
    • Pilkada 2024
  • DPRD Banggai
    • Pilkada
    • Pemilu
  • Sulteng
    • Kecamatan
    • Tojo Unauna
  • Luwuk
    • Tekno
    • Kampus
    • Pendidikan
  • Info JOB Tomori
    • Info Mining KFM
    • Info Disdikbud
    • Info Bapenda
    • Info Dispora
    • Info Unismuh
    • Info PUPR
  • Opini
    • Kolom Muhadam
    • Tips
    • Kolom Cudy
    • Foto Bicara
    • ATR/BPN Banggai
  • Semua
    • Olahraga
    • Porkab 2025
    • Info BPBD
    • Info Dinsos
    • Info Disnakeswan
    • Info TPHP
    • Info Damkar
    • Kolom Syarif
    • Bangkep
    • Balut
    • Sosok
    • Ramadhan Berkah
    • Video
No Result
View All Result
Morning News
  • Beranda
  • Pilkada2024'
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Daerah
  • Kecamatan
No Result
View All Result
Home Kolom Muhadam

_Unfairness_ Birokrasi Sipil

Redaksi by Redaksi
14 Juli 2022
in Kolom Muhadam
0
_Unfairness_ Birokrasi Sipil

Oleh: Muhadam Labolo

BIROKRASI sipil paling rentan berubah. Berubah sesuai kepentingan politik. Di Indonesia, birokrasi cenderung dikendalikan kekuasaan walau nyata-nyata sistemnya menetralisir lewat ketentuan netralitas aparat sipil negara. Fakta itu tak hanya kental di pusat, lebih-lebih di daerah. Semakin dekat ke sumbu kekuasaan, birokrasi sipil semakin tak rasional. Birokrat sipil terjepit oleh sistem. Maju kena, mundur kena.

Di sejumlah daerah kita mudah menemukan isi birokrasi hanyalah kumpulan anak, menantu, ponakan dan istri (AMPI). Ini mengingatkan noktah hitam orde baru yang dipadati lapisan karat nepotisme. Posisi-posisi kunci dikuasai anggota dinasti. Semua prosedur standar dalam merit system dikangkangi. Bilapun dilakoni hanya sandiwara. Menggugurkan kewajiban administrasi. Kompetisi belum dimulai, pemenangnya sudah terang-benderang.

Mereka yang tak kompeten bisa melenggang mudah ke puncak birokrasi. Seleksi hanya akal-akalan. Di pusat, mereka yang duduk sebagai pelaksana tugas sembilan puluh persen telah jadi lewat sistem ijon. Lainnya hanya pemanis buatan. Di daerah, alokasi jabatan bergantung wani piro & setor piro. Organisasi pemerintah daerah benar-benar di lelang. Dilelang sesuai kualifikasi jabatan, mulai harga puluhan sampai ratusan juta rupiah. Mekanisme pasarlah yang menentukan seperti kasus Nganjuk & Probolinggo tempo hari. Ini open dompet, bukan open bidding.

Bisnis jabatan OPD sudah bukan rahasia lagi. Semua bukan hanya tahu sama tahu, mungkin sudah tempe sama tempe, keduanya enak dilahap. Politisi butuh kepastian distribusi sumber daya ke kantong-kantong pengepul kemenangan. Korbannya OPD yang diperah lewat tim sukses. Sementara birokrat sipil butuh jabatan untuk kepastian masa depannya. Inilah simbiosis mutualistik yang sering berakibat tanggung rente.

Politisasi birokrasi menjadikan birokrasi kehilangan marwah. Reformasi birokrasi hanya pepesan kosong yang menghabiskan waktu, tenaga dan anggaran. Satu-satunya alasan di desain untuk menghindari akumulasi penilaian pusat soal kinerja daerah. Nilainya pun bisa di katrol. Setali tiga dengan kinerja keuangan, berlomba menggapai nilai wajar tanpa pengecualian, meski dengan mengorbankan anggaran siluman untuk status itu.

Baca Juga :  Tertib Sipil vs Militer, Pelajaran Basarnas

Birokrasi sipil sulit berubah. Apalagi jika digawangi politisi yang tak paham spirit dan cara kerjanya. Dibilang lamban padahal proses pelayanan membutuhkan ketelitian baik manual maupun sistem. Teliti saja bisa di buih, apatah lagi bila membiarkan administrasi berjalan ibarat pocong. Bila pun usai belum tentu aman. Tak sedikit politisi dan birokrat ditangkap tangan sekalipun jelas-jelas daerahnya berstatus wajar tanpa pengecualian.

Cara kerja birokrasi sipil jelas beda dengan militer dan polisi. Polisi memang sipil bersenjata, namun prosedur kerjanya tak jauh dari militer. Cirinya, sentralistik, ketat hirarkhi, dan berorientasi hasil. Sementara birokrasi sipil cenderung fungsional, humanis, dan berorientasi proses. Perbedaan itu membuat outputnya pun tak sama. Yang pertama bisa cepat dengan hasil buruk. Yang kedua bisa lambat dengan hasil memuaskan. Tentu saja kita tak hanya ingin cepat, juga benar-benar bermutu, bukan pula bermuka tua.

Memahami budaya kerja birokrasi sipil yang khas itu, pola rekrutmen pun berlainan. Kompetisi di tingkat top manajer mesti melalui berbagai persyaratan standar, open bidding misalnya. Tujuannya mendapatkan sumber daya birokrasi yang berkualitas di posisi tertentu. Ini beda dengan birokrasi militer-polisi yang ditentukan cukup oleh dewan kepangkatan untuk tujuan pertahanan dan keamanan. Mereka mungkin lebih dekat ke birokrasi Weber.

Baca Juga :  Kota Palu dan Geliat Maju

Kompetisi dalam ruang birokrasi sipil bertujuan menemukan pejabat yang benar-benar memiliki kompetensi dibidangnya, dari yang spesialis hingga generalis. Dicari pejabat primus interpares dari Sabang sampai Merauke biar tak kehabisan stok. Orientasinya pelayanan publik nirmiliter dan nirpolisionil. Kecuali dalam kondisi tertentu, birokrasi sipil biasanya diisi oleh pejabat militer-polisi. Tour of duty itu sebenarnya biasa, tergantung situasi, kebutuhan dan standar yang fairness.

Standar dimaksud misalnya, bila syarat untuk duduk sebagai pejabat tinggi madya dan pratama harus melalui open bidding, sejogjanya semua peserta dari militer dan kepolisian pun tunduk dan patuh pada mekanisme itu. Bukan loncat pagar, apalagi transit sambil mencari jalan tikus menuju posisi tertinggi. Itu jelas unfairness, diskriminatif, dan melukai perasaan birokrat sipil. Mungkin ada benarnya satire seorang birokrat, di sipil harus sesuai aturan main. Diluar itu, aturanlah yang harus dimainkan. *

Pembaca 371
Tags: BirokrasiSipil
Previous Post

Warga Lobu Banggai Palang Kantor Desa, Begini Penjelasan Polisi

Next Post

Stafsus Bupati Banggai Temui Mendag RI Zulkifli Hasan

Rekomendasi untuk Anda

Populisme dan Lunturnya Pamor Birokrasi
Kolom Muhadam

Populisme dan Lunturnya Pamor Birokrasi

20 Mei 2025
Ijazah dan Tanggungjawab Civitas Akademik
Kolom Muhadam

Ijazah dan Tanggungjawab Civitas Akademik

19 Mei 2025
Mendudukkan Ormas Dalam Bingkai Bernegara
Kolom Muhadam

Mendudukkan Ormas Dalam Bingkai Bernegara

6 Mei 2025
Toxic Mematikan Otonomi Daerah
Kolom Muhadam

Toxic Mematikan Otonomi Daerah

28 April 2025
Mitos Kelas dan Urusan Mengelola Negara
Kolom Muhadam

Mitos Kelas dan Urusan Mengelola Negara

29 Maret 2025
Retret Kepala Daerah
Kolom Muhadam

Retret Kepala Daerah

23 Februari 2025
Pagar Laut dan Kewenangan Pemda
Kolom Muhadam

Pagar Laut dan Kewenangan Pemda

23 Januari 2025
Relasi Status Daerah dan Mekanisme Pilkada
Kolom Muhadam

Relasi Status Daerah dan Mekanisme Pilkada

18 Januari 2025
Kota Palu dan Geliat Maju
Kolom Muhadam

Kota Palu dan Geliat Maju

13 Januari 2025
Next Post

Stafsus Bupati Banggai Temui Mendag RI Zulkifli Hasan

Discussion about this post

Gubernur Sulteng Hadiri Sarasehan Geopolitik Global di Gedung MPR

Gubernur Sulteng Hadiri Sarasehan Geopolitik Global di Gedung MPR

20 Mei 2025
Tak Ingin Salah Mengelola Dana Hibah, Panpel Porkab Bertandang ke Kejari Banggai

Tak Ingin Salah Mengelola Dana Hibah, Panpel Porkab Bertandang ke Kejari Banggai

20 Mei 2025
Dinas PUPR Banggai Bangun Baru Empat Kantor Kecamatan

Dinas PUPR Banggai Bangun Baru Empat Kantor Kecamatan

20 Mei 2025
Juni 2025, Proyek Kolam Renang Kilongan dan Mess Pemda Banggai di Palu Action

Juni 2025, Proyek Kolam Renang Kilongan dan Mess Pemda Banggai di Palu Action

20 Mei 2025
18 Hari Operasi Premanisme, 43 Pelaku Terjaring di Sulteng

18 Hari Operasi Premanisme, 43 Pelaku Terjaring di Sulteng

20 Mei 2025

Pilihan Pembaca Pekan Ini

  • KM Sinabung dan KM Sabuk Nusantara Jalani Docking, Pelni Luwuk Umumkan Jadwal Baru KM Tilongkabila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghadapi Porkab V Banggai 24 Camat Galau, Ada Apa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ditinggalkan Cale, Didi Hinelo Isi Ketua Harian KONI Banggai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fajar Tewas Ditikam di Balut, Keluarga Korban Desak APH Tangkap Semua Pelaku!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemuda Perantau Asal Pongian Tewas Bersimbah Darah di Balut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tugas Penting AT–FM Periode Kedua Adalah Pemekaran Provinsi Sulawesi Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Romi Botutihe Diminta Mundur Jika Tak Mampu Tingkatkan Penerimaan PDAM Banggai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Program Pemutihan Pajak di Sulteng, Palu dan Banggai Kontribusi Terbesar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Praktisi Hukum Dukung Rencana Bupati Banggai Amirudin Pecat ASN Melanggar Netralitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luwuk Ibu Kota Provinsi Sulawesi Timur Layak dan Pantas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
No Result
View All Result

ARSIP

KATEGORI

  • ATR/BPN Banggai
  • Balut
  • Banggai
  • Bangkep
  • DKISP
  • DPRD Banggai
  • Ekonomi
  • Foto Bicara
  • Info Bapenda
  • Info BPBD
  • Info Damkar
  • Info Dinsos
  • Info Disdikbud
  • Info Disnakeswan
  • Info Dispora
  • Info JOB Tomori
  • Info Mining KFM
  • Info PUPR
  • Info TPHP
  • Info Unismuh
  • Internasional
  • Kampus
  • Kecamatan
  • Kesehatan
  • Kolom Cudy
  • Kolom Muhadam
  • Kolom Syarif
  • Kriminal
  • Luwuk
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Parpol
  • Pemilu 2024
  • Pendidikan
  • Pilkada
  • Pilkada 2024
  • Porkab 2025
  • Prokopim
  • Ramadhan Berkah
  • Religi
  • Sosok
  • Sulteng
  • Tekno
  • Tips
  • Tojo Unauna
  • Umum
  • Video

Alamat Redaksi

Jalan G. Lompobatang No. 68 Kelurahan Baru Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Banggai
    • Religi
    • Kesehatan
    • Ekonomi
  • DKISP
    • Prokopim
    • Nasional
    • Internasional
  • Kriminal
    • Parpol
    • Pemilu 2024
    • Pilkada 2024
  • DPRD Banggai
    • Pilkada
    • Pemilu
  • Sulteng
    • Kecamatan
    • Tojo Unauna
  • Luwuk
    • Tekno
    • Kampus
    • Pendidikan
  • Info JOB Tomori
    • Info Mining KFM
    • Info Disdikbud
    • Info Bapenda
    • Info Dispora
    • Info Unismuh
    • Info PUPR
  • Opini
    • Kolom Muhadam
    • Tips
    • Kolom Cudy
    • Foto Bicara
    • ATR/BPN Banggai
  • Semua
    • Olahraga
    • Porkab 2025
    • Info BPBD
    • Info Dinsos
    • Info Disnakeswan
    • Info TPHP
    • Info Damkar
    • Kolom Syarif
    • Bangkep
    • Balut
    • Sosok
    • Ramadhan Berkah
    • Video

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!