Reporter Sofyan Labolo
LUWUK— Anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2022 Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat sebesar Rp5 triliun lebih. Begitu pula dengan pendapatan asli daerah (PAD), Kabupaten Karawang mencatat sekitar Rp1,2 triliun.
Hal ini menjadi salah satu alasan sehingga DPRD Banggai memilih kabupaten yang memiliki luas wilayah kurang lebih 900 ribu m² dengan jumlah penduduk sekitar 2,4 juta jiwa sebagai wilayah kunjungan kerja (kunker).
“Tanggal 1 Desember 2021, kami menggelar kunker ke Pemda dan DPRD Karawang. Ada tiga poin penting dalam kunker itu. Selain PAD, industri serta tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih,” kata Sekretaris Komisi 3 DPRD Banggai, Irwanto Kulap, Kamis (02/12).
Kunker ke Karawang, DPRD Banggai tidak sendiri. Ada perwakilan dari Pemda Banggai, Dinas Lingkungan Hidup dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).
Baca juga: Bupati Amirudin Naikkan Belanja Daerah Rp400 M, FPG Beri Dua Jempol
“Kami bersama Kadis DLH dan Sekban Bapenda Banggai mendapat sambutan hangat oleh Asisten I Kabupaten Karawang, bertempat kantor Bupati atau tepatnya ruang kerja Sekab Karawang sekitar pukul 10.00 waktu setempat,” kata Irwanto.
APBD
Dalam dialog itu tersampaikan bahwa Kabupaten Karawang memiliki lahan industri seluas 18.000 m² dan lahan pertanian 90.000 ha lebih. Dengan luasan itu, maka dapat menghasilkan 1,5 juta ton beras.
PAD dan APBD Kabupaten Karawang juga sangat signifikan. Untuk PAD tahun 2022 sebesar Rp1,2 triliun dan total APBD Rp5 triliun.
Sumbangsih PAD dari sektor pertanian lanjut Irwanto, dalam bentuk PDRB hanya 7,5%. Sementara PAD yang besar berasal dari pajak daerah Rp960 miliar dan sisanya PAD lain lain yang sah termasuk BLUD, transfer pemerintah pusat ke daerah Karawang sebesar Rp3,8 triliun. Menariknya lagi, Karawang merupakan lumbung pembibitan pangan nasional.
Discussion about this post