LUWUK TIMES — Badan Investasi Ekonomi dan Pariwisata (BIEP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggaet investor dalam dan luar negeri, pada Forum Bisnis Central Celebest Investment Forum (CCIF) di Hotel Bidaraka Jakarta.
Ketua BIEP Sulteng Ishak Basir, menargetkan pasar luar negeri agar bisa menanamkan modal melalui CCIF.
CCIF menyasar investor logam mineral juga komoditi unggulan Sulteng, seperti produk kelapa dalam dan hasil bumi lainnya.
“Tentu kita berharap investasi bukan hanya soal mineral, tetapi juga berbagai macam komoditi. Misalnya kelapa kita nomor tiga terbesar di di dunia. Tetapi kelapa belum menjadi industri yang kita seriusi di sini,” kata Ishak Basir di Pogombo pada sosialiasi CCIF yang dihadiri 13 pemerintah kabupaten dan kota, pengusaha serta pemerintah provinsi Sulteng, Kamis (8/6/2023).
CCIF mendapat respon positif oleh pasar dan pemerintah pusat. Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal menyambut baik CCIF untuk memperkenalkan produk unggulan Sulteng ke berbagai negara.
“Mereka akan memamerkan, membawa, menjual produk kita, kegiatan kita ini ke sembilan negara, sembilan lembaga perwakilan mereka di semua negara. Jadi kegiatan kita ini akan dikabarkan ke sana. Termasuk Amerika dan China sudah menyatakan minat,” kata Ishak Basir.
CCIF bakal menjadi penarik modal meningkatkan nilai investasi di Sulteng serta kesejahteraan masyarakat lewat produk lokal. Tak kalah penting, juga memperkenalkan pariwisata Sulteng itu sendiri sebagai negeri seribu megalit.
“Kalau soal target belum. Nilai investasi ditargetkan dari Kementerian Investasi Rp53 triliun, baru triwulan kedua sudah kita lewati. Kita berharap tujuan investasi itu bukan hanya di mineral dan lain lain, tetapi berbagai macam komoditas juga pariwisata yang ada di Sulawesi Tengah seperti yang digagas Pak Gubernur sekarang Negeri Seribu Megalit itu kita kenalkan juga.” Kata Ishak.
Respon dari pemerintah kabupaten sangat gembira dengan hadirnya CCIF. Pada kesempatan itu, perwakilan tiap kepala daerah sudah memastikan bakal mengisi ruang yang disediakan memperkenalkan dan menjual produk.
“Artinya dari itu kita bisa melihat bahwa kegiatan ini mendapat respon dari mereka. Bahkan ada yang protes tadi kenapa kami tidak masuk dalam video itu? Secara implisit ini sudah sudah oke, dan akan berpartisipasi dalam kegiatan. Ini kemajuan bagi daerah kita dalam menciptakan iklim investasi yang ramah bagi mereka,” kat Ishak Basir. *
Bar
Discussion about this post