Oleh: Dr. Syarif Makmur, M.Si
PELIHARA kerendahan hatimu, karena ia pelurus jalan naikmu, pelunak jatuhmu, dan pengukuh derajat mu. Betapa pun pandainya engkau, atau sebanyak apapun hartamu, atau seberapapun tinggi kedudukan mu, tetaplah rendah hati karena kerendahan hati itu adalah landasan dari semua kemuliaan.
Se gagal-gagal nya kita, masih ada orang lain yang lebih gagal dan menderita, tetapi mereka lebih sabar. Sukses-suksesnya kita masih ada orang lain yang lebih sukses, tetapi mereka menundukkan kepala dalam kerendahan hatinya.
Marilah kita bersabar dalam setiap kesulitan, memelihara kerendahan hati dalam setiap kebaikan kita.
Jadilah seperti bunga teratai yang selalu tampak indah, sekalipun air dibawahnya kotor. Jadilah pribadi yang mampu bergantung pada dirimu sendiri, dan cukup untuk merendahkan hati untuk mengetahui kapan membutuhkan bantuan orang lain, dan tetap santun saat meminta bantuan.
Lebih baik dan mulia hanya dikenal oleh satu orang saja karena kejujuran, dari pada dikenal oleh satu juta orang karena ketidakjujuran.
Anda tidak bisa menggapai cinta yang baru bila tanganmu masih memegang cinta lama yang palsu. Orang-orang baik akan menjauhi anda jika orang yang baik saja anda tatap dengan harga yang murah.
Jauhilah orang-orang yang merendahkan mu dan sahabatilah orang-orang yang selalu menghargaimu.
Bila satu orang saja yang mencibir mu dan merendahkan mu, engkau tidak dapat menahan sabar, maka pasti engkau tidak akan siap menerima tepuk tangan satu juta orang.
Keadaan yang sulit bukanlah tempat untuk mengeluh. Tetapi tempat untuk perjalanan naik. Tidak ada kegagaalan dalam mengeluh, dan tidak ada kekuatan dalam rasa pesimis.
Telan lah rasa sedih, singkirkan rasa kecewa, dan gagahkan dirimu. Jangan engkau simpan sindiran dan cibiran orang lain di pundakmu, tetapi simpanlah semuanya itu di telapak kakimu dan berdirilah dengan gagah diatas cibiran dan sindiran orang lain yang kualitasnya sangat rendah.
Belajar lah dari jam dinding, dilihat atau tidak dilihat orang tetap berdenting. Dihargai atau tidak dihargai orang ia tetap berputar. Sekalipun tidak ada satu pun orang yang mengucapkan terimakasih, tapi ia tetap bekerja setiap jam, setiap menit bahkan setiap detik.
Bukan yang tidak bisa kita kerjakan yang akan melemahkan kita, tetapi sebetulnya yang bisa kita lakukan tetapi tak mau kita lakukan.
Banyak hal yang sebenarnya kita mampu tetapi kita tidak mau. Neraka yang selalu menjauhi kita, tetapi itu yang kita dekati, justru surga yang selalu mendekati, tetapi itu yang kita jauhi.
Discussion about this post