Dan satu diantarnya 1.779 atlet yang akan berjibaku berburu medali terdapat nama Tri Putra Toana (Ketua PWI Sulteng). Tri Putra akan Berlaga pada cabor biliar.
Old Crack
Tri Putra Toana merupakan satu-satunya Ketua PWI di Indonesia yang “turun gunung” bertanding menjadi atlet.
Dan boleh jadi atlet Old Crack (atlet tua) Tri Putra Toana peraih medali emas cabang tenis meja Porwanas II Makassar tahun 1985.
Yang pada Porwanas Malang masih turun bertanding pada cabor biliar. Ia turun pada nomor, single bola 8, single bola 9 dan pasangan bola 9 adalah atlet tertua yang turun bertanding.
Target Ketua PWI Sulteng untuk menciptakan sejarah baru pada Porwanas Malang dalam bidang prestasi bukan retorika semata atau pepesan kosong.
Arah menuju perbaikan sudah dibuat. Bila Porwanas tahun sebelumnya atlet yang dikirim hanya asal comot tanpa persiapan yang matang. Tahun ini rekruitmen atlet ketat dan selektif.
Meski tidak menggelar training camp, tetapi atlet dipersiapkan dalam bentuk TC berjalan dalam waktu yang cukup ditopang program latihan yang profesional bantuan dari pengprov cabor. Antarannya bulutangkis dari PBSI Sulteng dan biliar dari POBSI Sulteng.
Tri Putra mengaku bangga dan bahagia pada usia atas 60 tahun masih bisa tampil pada ajang bergengsi ini.
Hebatnya lagi keikut sertaanya pada Porwanas Malang bukan sekadar sebagai penggembira.
Ketua PWI Sulteng ini ingin mengukir sejarah jika pada tahun 1985 ia terkalungi medali emas cabang tenis meja. Tapi kali ini ia berharap bisa menggondol medali pada cabor biliar.
“Itu merupakan target saya,” jelas Tri Putra Toana. *
Discussion about this post