Reporter Sofyan Labolo
LUWUK— Bosanyo Masama Rahmat Djalil secara tegas menolak rencana Pemda Banggai untuk menjadikan Kecamatan Masama menjadi wilayah industrialisasi.
Sikap tidak merespons atas niatan Pemda sebagaimana disampaikan Bupati Banggai H. Amirudin pada Musrenbang RKPD 2023 bertempat Desa Lomba Kecamatan Lamala Kabupaten Banggai, Kamis (24/2/2022).
“Kami tolak menjadi wilayah industrialisasi. Masama tetap wilayah pertanian. Sebagai lumbung pangan wilayah Kepala Burung,” kata Rahmat Djalil.
Bahkan sebut Rahmat Djalil, Masama menjadi wilayah industrialisasi, maka dengan sendirinya mereka menghancurkan potensi pertanian yang ada di Masama.
“Ini sama dengan dorang (mereka) mo kase hancur pertanian Masama,” ucap Bosanyo Masama.
Yang pasti tekan dia lagi, wilayah Masama tetaplah menjadi lumbung pangan kepala Burung.
Sehingga jangan jadikan alasan industrialisasi untuk menjadikan pintu masuk TKA (tenaga kerja asing) dengan alasan skil dan nonskil.
Karena bagi Rahmat Djalil, dengan menjadikan Masama wilayah industrialisasi, maka warga Masama akan menjadi buruh pada negeri nya sendiri.
“Daerah industri akan mendikotomi masyarakat, menjadi masyarakat pemilik modal dan buruh. Buang jauh-jauh pemikiran kapitalisme pada wilayah Kepala burung atau wilayah Tompotika khususnya Masama,” tegas Rahmat Djalil.
Ia juga sedikit mengkritik Bappeda Banggai.
Discussion about this post