Pria yang kini bertugas pada penyidik Sat ResNarkoba Polres Banggai ini berhasil mengunci juara 3, dengan merebut medali perunggu.
JAM TERBANG
Pada kejuaraan yang berlangsung 2 hari itu, Bripka Agus Budhi Yasa tidak sendiri. Ia juga berangkat dari Luwuk menuju Palu bersama perwakilan anggota Perbakin Banggai Muh Asly dan Bambang Dwi Cahya.
Keduanya mengikuti 2 kelas, yaitu kelas Presisi dan kelas shoot off. Namun keduanya belum berhasil mendapatkan hasil terbaik.
Dari hasil capaian tersebut Bripka Yasa mengaku masih baru memulai. Skillnya masih jauh dari kata bagus, bila membandingkan dengan shooter yang sudah punya jam terbang tinggi.
“Jam terbang lomba saya dan rekan-rekan Perbakin Banggai masih minim. Intinya tampil dulu dan berusaha memberikan yang maksimal. Hasil belakangan. Dan bila belum mendapat juara, maka pengalaman yang ada jadikan sebagai motivasi untuk tampil lebih baik lagi pada event selanjutnya,” kata bapak dua anak ini.
Pesan lain Bripka Yasa, para rekan Perbakin Banggai, hendaknya semakin solid dalam Latihan. Melengkapi sarana prasarana latihan yang sangat jauh ketinggalan dari kabupaten lain, sehingga nantinya para shooter Banggai semakin maju dan berkembang.
Baca juga: Seleksi Pencak Silat Selesai, Ato: Kami Masih Mencari 5 Kelas Tanding
Dia mengaku, tidak segan-segan merogoh kocek pribadi yang tidak sedikit untuk sarana dan perlengkapan Latihan. Itu karena minimnya bantuan dari pemerintah setempat.
“Iya mas. Duit ngak sedikit nih. Untung nya istri saya support selama hoby kearah positif. Sampai rela sisihkan uang pendapatan warkop 50 ribu sehari, supaya bisa memenuhi amunisi dan perlengkapan buat latihan,” ujar Bripka Yasa sambil tertawa.
PRESTASI SEBELUMNYA
Sebelum meraih 1 medali perunggu, Bripka Yasa juga pernah meraih 4 medali. Yaitu 2 medali emas dan 2 medali perak pada event Dandim 1308/LB Cup bulan Agustus 2021 bertempat lapangan tembak kilo 5 Luwuk.
Rinciannya, juara 1 Airpistol Multy Range, juara 1 senapan uklik, juara 2 Three Position 25 meter, dan juara 2 kategori Fun game shoot off airsoftgun.
Apa saja obsesi kedepan? Bripka Yasa kembali mengatakan.
Ia dan rekan lain akan tetap rutin latihan. Memperbaiki kekurangan. Apalagi kedepan akan ada Sertifikasi IPSC (International Practical Shooting Confederation). Ujiannya sangat sulit, Latihannya banyak dengan menggunakan amunisi. Supaya memenuhi standar dan aturan international untuk kelulusannya.
“Semoga saya bisa lulus, sehingga bisa sama-sama belajar di lapangan tembak dan berbagi pengalaman kepada rekan-rekan di Polres Banggai,” tutup Bripka Yasa. *
Discussion about this post