PESAN dakwah kali ini menyentil tentang banyak bukti bahwa akhir zaman semakin dekat. Dan kondisi tersebut sangat jelas dirasakan dalam kehidupan sehari-hari kita.
Banyak rumah besar keluarganya semakin kecil. Gelar makin tinggi, tapi akal sehat semakin rendah, bahkan akhlak semakin menurun.
Pengobatan semakin canggih, kesehatan semakin buruk, kematian semakin meningkat.
Travelling keliling dunia, tetapi tidak mengenal tetangga, silaturrahmi semakin jauh.
Penghasilan bertambah, tidak ada ketenteraman jiwa, bersedekah semakin kurang.
Kualitas ilmu tinggi, kualitas emosi rendah, kualitas iman semakin menurun.
Manusia makin banyak, masa kemanusiaan semakin menipis.
Pengetahuan makin bagus, namun kearifan makin berkurang.
Perselingkuhan makin marak, kesetiaan hampir punah.
Banyak teman di dunia maya, tapi malah tak punya sahabat sejati.
Minuman keras semakin banyak, air bersih semakin kurang.
Pakai jam tangan mahal, tetapi selalu kekurangan waktu.
Ilmu semakin tersebar, adab dan akhlak semakin lenyap.
Alqur’an banyak dihafal, sediki sekali yang mengamalkan.
Belajar semakin mudah, guru semakin tidak berharga.
Tehnologi informasi kian canggih, fitnah dan aib semakin banyak tersebar.
Orang yang sedikit ilmu banyak bicara, orang yang banyak ilmu terdiam.
Setiap umat memiliki masa kejayaan. Umat Islam berjaya ratusa tahun. Dan menjadi umat yang disegani dalam banyak aspek oleh musuh-musuhnya. Sehingga datang zaman umat ini kehilangan wibawanya.
Nabi bersabda dari Tsauban berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Hampir saja umat-umat menyerang kalian sebagaimana para pemakan menyerbu piringnya”. Maka ada seorang yang mengatakan, “Apakah karena jumlah kami sedikit ketika itu wahai Rasulullah?” Nabi SAW menjawab, “Akan tetapi kalian ketika itu berjumlah banyak. Akan tetapi kalian seperti buih seperti buih-buih di air yang mengalir dengan deras. Dan sungguh Allah akan mencabut dari hati musuhmu rasa takut. Dan sungguh Allah akan melemparkan di dalam hatimu al-Wahn”. Maka ada seorang yang berkata, “Wahai Rasulullah, apa itu al-Wahn?” Rasulullah SAW menjawab, “Cinta dunia dan benci kematian.” (HR Abu Dawud).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian selesai dari tasyahhud akhir, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari empat perkara, yaitu mengucapkan:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahanam, dari siksa kubur, dari fitnahnya (cobaan) hidup dan mati, dan dari kejahatan fitnahnya Al-Masih Ad-Dajjal.” (HR. Al-Bukhariy 2/102 no.1377 dan Muslim 1/412 no. 588 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, lafazh ini milik Muslim). *
Jamal Sahil
Discussion about this post