LUKA terbuka adalah luka yang menyebabkan kerusakan pada kulit, sehingga jaringan di bawah kulit terlihat. Ketika luka terbuka terpapar debu atau tanah, kuman bisa masuk ke jaringan luka dan menimbulkan infeksi. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menangani luka terbuka agar proses penyembuhan dapat berjalan dengan optimal dan mencegah infeksi pada luka.
Luka terbuka tergolong umum terjadi dan penyebabnya bisa beragam, seperti terjatuh atau kecelakaan, tertusuk atau tersayat benda tajam, atau cedera akibat benturan. Luka ini bisa terjadi di bagian tubuh mana saja dengan tingkat keparahan yang bervariasi, tergantung pada penyebab, lokasi, serta ukuran luka.
Luka terbuka terbagi dalam beberapa jenis, antara lain:
– Luka lecet, yakni luka berdarah yang hanya merusak lapisan atas kulit (epidermis) tetapi terasa perih
– Luka sayat dan luka robek, yakni luka yang biasanya menyebabkan perdarahan banyak karena kerusakan sudah sampai lapisan dalam kulit (dermis) dan pembuluh darah.
– Luka tusuk dan luka koyak (avulsi)
Luka Terbuka dan Cara Merawatnya
Luka terbuka bisa terpapar debu atau tanah yang dapat membawa mikroorganisme pemicu infeksi, seperti bakteri. Jaringan mati atau sel-sel rusak akibat luka juga bisa menjadi media pertumbuhan bakteri.
Apabila dibiarkan, luka terbuka bisa menimbulkan infeksi yang menyebar ke jaringan bawah kulit dan meningkatkan risiko terjadinya selulitis. Dalam kasus yang parah, bakteri dari luka terbuka dapat masuk ke aliran darah dan menyebabkan sepsis.
Walaupun jarang terjadi, luka terbuka juga dapat menyebabkan tetanus dan mengembangkan infeksi bakteri pemakan daging (necrotising fasciitis). Selain itu, luka terbuka yang tidak dirawat dengan baik lebih mungkin meninggalkan bekas luka yang sulit hilang dan jaringan parut atau keloid.
Untuk mencegah berbagai komplikasi tersebut, luka terbuka perlu dibersihkan dan dirawat dengan tepat. Berikut ini adalah cara merawat luka terbuka agar Anda cepat pulih dan terhindar dari komplikasi:
1. Bersihkan luka segera
Jangan tunda untuk membersihkan luka terbuka pada kulit. Bilas luka menggunakan air bersih atau air matang yang dingin untuk menghilangkan kotoran, debu, dan bakteri. Jika ada kotoran yang menempel, bersihkan secara perlahan dengan kain bersih atau kasa lembut sampai kotoran terangkat.
Hindari menggunakan alkohol atau hidrogen peroksida untuk membersihkan luka karena cairan tersebut justru dapat merusak jaringan kulit. Selain itu, penggunaan kedua zat kimia tersebut juga bisa menimbulkan rasa perih dan iritasi di kulit, sehingga justru berisiko mengganggu proses penyembuhan luka.
2. Jaga agar luka tetap kering
Setelah luka dibersihkan, keringkan luka dengan cara menepuk-nepuk area sekitarnya menggunakan kain bersih atau kasa steril. Hindari melakukan aktivitas yang membuat luka menjadi basah, seperti berenang, sampai benar-benar sembuh. Luka yang terlalu lembap dapat menjadi tempat berkembang biak bakteri penyebab infeksi.
Ketika mandi, usahakan untuk menjaga luka agar tidak basah, misalnya dengan menutup luka menggunakan kantung plastik atau plastic wrap.
3. Gunakan obat luka
Obat luka untuk luka terbuka tersedia dalam bentuk salep, krim, atau cairan. Obat ini biasanya mengandung antiseptik atau antibiotik yang dapat membunuh kuman penyebab infeksi pada luka.
Selain itu, obat luka terbuka juga dapat mengeringkan luka dan menghentikan perdarahan. Obat luka ini dapat dioleskan sebelum menggunakan perban.
4. Ganti perban secara berkala
Luka lecet biasanya tidak perlu ditutup dengan perban atau plester luka, kecuali jika luka berada di area yang rentan terpapar debu atau kotoran maupun bergesekan dengan pakaian. Untuk luka yang lebih dalam dan lebar, penggunaan perban dapat membantu melindungi luka dari debu dan kotoran.
Pastikan untuk mengganti perban minimal 1 kali sehari, atau lebih sering jika perban basah atau kotor. Sebelum mengganti perban, bersihkan luka dengan cairan antiseptik untuk mencegah infeksi.
5. Oleskan lidah buaya atau madu
Lidah buaya atau madu bisa digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka terbuka. Bahan alami ini mengandung banyak agen antibakteri serta antiperadangan, seperti flavonoid dan asam fenolik, yang mampu meredakan nyeri sekaligus melindungi luka dari infeksi.
Senyawa polisakarida pada lidah buaya dan madu juga dapat membantu pertumbuhan sel kulit dan jaringan baru yang lebih sehat. Dengan begitu, proses pemulihan luka terbuka menjadi lebih cepat.
6. Jahit luka
Luka terbuka perlu dijahit apabila ukurannya lebih dari 1,5-2 cm atau tergolong dalam. Luka terbuka bisa disebut dalam apabila dasar luka sudah menunjukkan jaringan lemak, otot, atau tulang. Selain itu, luka terbuka juga perlu segera dijahit apabila menyebabkan perdarahan berat yang tak kunjung berhenti.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami luka terbuka yang lebar, dalam, atau disertai perdarahan yang sulit berhenti, jangan tunda untuk pergi ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan yang tepat, ya.
7. Lakukan perawatan luka khusus
Pada kasus tertentu, misalnya karena gigitan hewan liar, luka terbuka perlu ditangani oleh dokter secepatnya. Tujuannya adalah agar dokter bisa membersihkan luka dengan baik dan memberikan suntikan antirabies. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya penyakit rabies yang berbahaya.
Sementara itu, untuk kasus luka terbuka yang kotor atau terkena tusukan benda berkarat, dokter akan melakukan perawatan luka dan memberikan suntikan antitetanus.
Dengan menerapkan langkah di atas, luka terbuka dapat lebih cepat pulih dan risiko terkena infeksi menjadi berkurang.
Sebelum Anda menggunakan obat salep atau bahan herbal untuk mengobati luka terbuka, konsultasilah terlebih dahulu dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter. Dokter akan memberikan saran yang tepat sesuai dengan kondisi luka dan memastikan perawatan yang diberikan aman serta efektif untuk mempercepat penyembuhan.
Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter apabila luka terbuka tidak kunjung sembuh, terjadi akibat diabetes, atau menunjukkan tanda infeksi berat, seperti bernanah, bengkak, kemerahan yang meluas, demam, atau nyeri yang terasa makin parah. *
sumber alodokter
Discussion about this post