Luwuk Times— Calon Bupati (cabup) Banggai H. Amirudin Tamoreka mengaku pernah ditolak berkampanye di kampungnya sendiri. Peristiwa itu terjadi pada Pilkada 2020 lalu.
Bahkan dipertegas Cabup Banggai nomor urut 1 ini, sebanyak 4 kali ia harus memindahkan tenda sebagai wadah berkampanye nya.
Curhatan Amirudin Tamoreka saat berkampanye di lapangan Desa Tangkiang Kecamatan Kintom Kabupaten Banggai Kamis (24/10/2024) malam tersebut menyentuh hati para pendukungnya. Bahkan menambah militansi mereka untuk tetap konsisten memilih Amirudin dan pasangannya Furqanuddin.
Faktanya, setelah mendengar cerita Amirudin itu, sebagian dari mereka terlihat terharu bahkan meneteskan air mata.
“Saat saya masuk di daerah saya sendiri, yang saya lahir dan besar disini. Begitu juga orang tua saya lahir dan besar disini. Tetapi tidak semua orang bisa menyambut saya dengan baik. Saya berkampanye pun ditolak dimana-mana. Saya pernah mengangkat tenda sampai 4 kali,” kata Amirudin.
“Terakhir saya pindah (lokasi kampanye) dekat kuburan. Tapi karena antusias masyarakat meski kampanye di pinggir kuburan, masyakat banyak yang datang,” tambah Amirudin.
Tapi hari ini sambung Cabup Banggai yang diusung 7 partai politik (parpol) ini, ia bergembira. Karena selama memimpin Kabupaten Banggai, meski hanya sekitar 3 tahun, tapi telah memberikan pengabdian kepada masyarakat.
“Hari ini saya datang tidak dengan menangis. Tidak ada setetes air mata yang saya jatuhkan malam ini. Tapi saya ingin bergembira dengan bapak ibu semuanya. Karena ternyata pengabdian saya dengan pak Furqanuddin membuahkan hasil yang baik untuk Kabupaten Banggai,” kata Amirudin.
Malam itu, Amirudin sukses membakar militansi para pendukungnya. Apalagi didukung dengan orasi Abdul Ukas Marzuki yang sangat menyentuh kalbu.
Sejumlah pendukung yang didominasi kalangan ibu-ibu menaiki tribun yang menjadi tempat duduk Amirudin dan Furqanuddin bersama perwakilan partai pengusung.
Mereka meminta Amirudin untuk bergabung bersama-sama dengan para pendukung yang memadati lapangan Desa Tangkiang tersebut. *
Reporter Sofyan Labolo
Discussion about this post