LUWUK TIMES— Informasi tak sedap dialamatkan kepada Ketua kelompok tani Desa Dowiwi, Kecamatan Simpang Raya Kabupaten Banggai, MK alias Melki.
Ia mendapat sorotan tajam warga setempat. Melki dituding telah memperjual belikan tiga unit traktor.
Bantuan itu merupakan hasil pokok pikiran atau pokir anggota DPRD Sulteng dapil IV Sulteng (Banggai, Bangkep dan Balut), H. Suryanto.
Melki pun memberi tanggapan atas tuduhan itu.
Kepada Luwuk Times, Minggu (28/09/2025) tadi malam, Melki menegaskan bahwa traktor bantuan tersebut sebenarnya masih ada. Hanya saja ia kontrakan kepada pihak lain.
Melki pun memberi penjelasan lanjutan alasannya sehingga harus ia kontrakan.
Ia menjelaskan, traktor itu sempat mengalami kerusakan setelah terjatuh di rawa.
Akibat kejadian itu, komponennya seperti oli gardan dan oli bak harus diganti.
Karena keterbatasan biaya operasional, sehingga traktor sempat terparkir belakang rumah, selama kurang lebih satu tahun.
“Daripada tidak terpakai dan rusak, makanya saya ambil keputusan untuk kontrakkan agar tetap produktif,” jelasnya.
Traktor tak Hilang
Yang pasti tekan Melki, traktor tidak hilang. Namun ia kontrakan selama empat tahun, dengan nilai Rp4 juta per tahun.
Sementara itu, gerobak yang sebelumnya tergunakan bersama traktor memang ia jual seharga Rp5 juta.
Akan tetapi pertegasnya bahwa gerobak tersebut merupakan miliknya dan bukan bagian dari bantuan kelompok.
Sebelum menutup klarifikasi, Melki menegaskan bahwa tidak ada niatannya memperjual belikan traktor bantuan secara pribadi.
Ia berharap melalui penjelasan ini dapat meluruskan kesalah pahaman di tengah masyarakat Desa Dowiwi.
“Saya harap lewat klarifikasi ini dapat meluruskan informasi tak benar tersebut,” pungkasnya.
Sebelumnya warga Desa Dowiwi, Kecamatan Simpang Raya sempat mempertanyakan keberadaan tiga unit traktor sawah bantuan pokir tahun 2024.
Selain kelompok tani Desa Dowiwi juga yang mendapatkan jatah bantuan adalah kelompok tani Potoiyon. Kelompok ini berpersonelkan 13 orang dengan ketua Melki.
Warga mengaku traktor itu telah diperjualbelikan oleh ketua kelompok kepada desa tetangga. Bahkan tanpa sepengetahuan anggota lainnya.
Namun semua tuduhan itu Melki telah memberi klarifikasi. Dengan harapan tidak terjadi kesalahpahaman di tengah warga. *