Kalau sampai dipindah ke provinsi lain, tentu ini sangat memalukan buat Provinsi Sulteng.
Karena sudah meminta dan dipercayakan jadi tuan rumah ternyata tidak mampu melaksanakan.
Sisi lain, merugikan kontingen Sulteng. Sebab, peluang untuk lolos akan makin menyempit.
Harus diingat atlet yang bermain di depan publiknya sendiri akan makin percaya diri, mentalnya naik hingga peluang meraih kemenangan makin terbuka.
Masih menurut si pegiat olahraga. BK PON XXI catur Sulawesi, harusnya dapat digelar tepat waktu awal September. Andai saja pengurus Percasi Sulteng mau mengusulkan Kabupaten Banggai (Luwuk) sebagai tuan rumah.
Buktinya, untuk menyiapkan atlet ke BK PON, lewat seleksi ternyata dapat dilakukan di Luwuk, dan support terbesar kegiatan datang dari KONI dan Percasi Banggai.
Harapannya, bila BK PON Catur zona Sulawesi dihelat di Luwuk tentu Pemkab Banggai (KONI dan Percasi Banggai) akan turun tangan.
Sayangnya, karena Percasi Sulteng tidak mengakomodir akhirnya pelaksanaan jadi molor.
Banggai Pernah Menawarkan Tuan Rumah
Ketua KONI kabupaten Banggai, H Muntasar Abd Azis ketika diminta tanggapannya atas penundaan pelaksanaan BK PON Catur zona Sulawesi, membenarkan adanya penundaan waktu pelaksanaan ke Oktober 2023.
Ketua KONI Banggai, yang dikenal sebagai pecatur senior di Sulteng menuturkan, sejatinya Kabupaten Banggai (Luwuk), pernah menawarkan diri menjadi tuan rumah BK PON XXI catur zona Sulawesi.
Bahkan anggarannya sudah diusulkan KONI Banggai. Sayangnya tawaran kami tidak direspon Percasi Provinsi Sulteng, terpaksa program tersebut kami batalkan.
Muntasar berharap Percasi Sulteng dapat memacu persiapan hingga pelaksanaan BK Catur zona Sulawesi 23-27 Oktober dapat terlaksana dengan baik di Palu, dan kontingen catur bisa lolos PON XXI di Sumut-Aceh.
Enam atlet catur Sulteng, hasil seleksi di Luwuk, kini siap tampil dalam BK PON Catur zona Sulawesi, 23-27 Oktober di Kota Palu.
Enam pecatur terbaik Sulteng itu adalah, Amka S, MN Abd Azis, Aditya Lolona, MN Boyke Tumimomor, Yansen Kawatu, dan MN Zacky Dhialhaq. Dan sebagai manager tim adalah Syarifudin Abas.
Dikonfirmasi seputar persiapan kontingen Catur Sulteng, Syarifudin Abas yang akrab dengan sapaan Cale mengaku sejauh ini ia belum tahu secara detail apa yang harus dilakukan sebagai manager tim.
Harusnya sebagai manager ia sudah diberi informasi yang cukup terkait dengan hak dan kewajibannya sebagai manager tim.
“Tentu termasuk kebutuhan anggaran untuk kontingen. Hal ini penting buat kami melangkah agar tim ini bisa berjalan lancar dengan hasil yang baik dan maksimal, lolos ke PON XXI,” kata Ketua Harian KONI Banggai yang juga mantan Ketua Panitia Porprov IX Sulteng di Kabupaten Banggai ini. *
Discussion about this post