BANGGAI, Luwuk Times— Puluhan karyawan PT. Karya Investama Mining (KIM) akan mendatangi kantor DPRD Banggai, Kamis (06/03/2025) hari ini.
Selain menuntut pemotongan gaji, para karyawan Subkon PT Koninis Fajar Mineral (KFM) yang beroperasi di Kecamatan Bunta ini juga mempertanyakan gaji yang tidak manusiawi alias jauh dari upah minimum regional (UMR).
Ketua Federasi Serikat Pekerja Potoutusan (FSPP) Kabupaten Banggai, Yusuf kepada Luwuk Times, Rabu (05/03/2025) tadi malam mengaku ada puluhan karyawan yang terkena dampak dari pemotongan gaji.
“Ada 20-an karyawan yang menjadi korban pemotongan gaji,” ucap Yusuf.
Tidak tanggung-tanggung pemotongan sangat besar, yakni mencapai Rp1 juta per karyawan.
“Upah karyawan dipotong sebesar Rp 1 juta,” kata Yusuf.
Yang bikin karyawan lebih resah sambung dia, tak jelas alasan perusahaan sehingga harus ada pemangkasan gaji.
Bahkan sudah pernah karyawan mempertanyakan kepada perusahaan tentang kebijakan tersebut.
Namun pihak perusahaan tak memberi rincian serta alasan sehingga harus ada pemotongan upah tersebut.
“HRD nya pernah bilang, iya kalau tidak puas, melapor saja ke Dinas Tenaga Kerja,” ucap Yusuf.
Tak hanya pemotongan gaji yang sudah berjalan selama 6 bulan yang bakal menjadi aspirasi mereka. Para pekerja juga akan mengadukan besaran gaji yang tidak sesuai UMR.
“UMR tambang tahun 2025 berkisaran 3 juta lebih. Tapi yang kami terima hanya 2 juta lebih. Itupun ada pemotongan,” kata Yusuf.
Mestinya kata Yusuf lagi, dengan adanya perusahaan berinvestasi, menjadi angin segar buat masyarakat lokal. Karena mendapatkan pekerjaan.
Tapi harapan itu seakan sirna. Masyarakat justru mendapat kesulitan. Apalagi sambung dia, PT KIM telah mendatangkan pekerja dari luar.
Sehingga pekerja lokal hanya akan menjadi penonton di daerahnya sendiri.
Alasan inilah tekan Yusuf, sehingga para karyawan akan mendatangi DPRD Banggai untuk menyampaikan semua keluh kesah. *
Reporter Sofyan Labolo
Discussion about this post